KERAS! Panglima TNI Tegaskan Siaga Tempur Lawan KKB: Kalau Kita Pakai Pendekatan Humanis, Ya Habis Kita

KERAS! Panglima TNI Tegaskan Siaga Tempur Lawan KKB:  Kalau Kita Pakai Pendekatan Humanis, Ya Habis Kita

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tegaskan pendekatan humanis tak berlaku untuk lawan KKB.-Foto: Puspen TNI-

KERAS! Panglima TNI Tegaskan Siaga Tempur Lawan KKB:  Kalau Kita Pakai Pendekatan Humanis, Ya Habis Kita

SUMEKS.CO - Imbas serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga Papua, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tak lagi menggunakan pendekatan humanis.

Yudo mengatakan, operasi pendekatan humanis tak lagi relevan saat KKB menyerang dengan senjata.

“Kalau KKB melakukan kontak tembak, kita pakai (pendekatan) humanis. Ya, habis kita," kata Yudo. Seperti dikutip dari JPNN.com.

BACA JUGA:HOT NEWS! Siaga Tempur, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Tegaskan Pendekatan Humanis Tak Berlaku untuk KKB

Untuk diketahui, lanjut Panglima, menerapkan soft approach sudah dilakukan. Dalam usaha untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Marthens. 

Yaitu lewat komunikasi sosial dan operasi teritorial. Namun dinilai pendekatan tersebut tak efektif. Eskalasi malah terjadi di sejumlah tempat di Papua.

Namun, operasi humanis ini tetap diterapkan untuk masyrakat Papua yang menjaga keamanan.

"Humanis kalau ada masyarakat yang bersama-sama kita menjaga daerahnya dan bersama-sama kita melakukan kegiatan untuk memecahkan permasalahan di lingkungan rumah tangga dan menyekolahkan anak-anaknya," ujarnya.

BACA JUGA:HOT NEWS! Siaga Tempur, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Tegaskan Pendekatan Humanis Tak Berlaku untuk KKB 

Artinya pendekatan humanis sudah tak berlaku untuk KKB. Panglima TNI pun telah meningkatkan Operasi menjadi siaga tempur.

"Tentu dengan kondisi seperti ini, kita ubah status jadi siaga tempur," tegasnya.

Hal ini buntut dari penyerangan KKB di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua yang mengakibatkan sejumlah prajurit TNI mejadi korban. 

Peningkatan status tersebut imbas dari serangan KKB kepada TNI yang menyebabkan satu prajurit gugur, 4 luka-luka, dan 4 lainnya hilang dalam operasi penyelamatan Pilot Susi Air, Capt Philip Mark Martens.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: