Seminar Nasional FH Magister Unsri: Dosen Wajib Buat Buku Bahan Ajar, Legacy Keilmuan Berawal dari Sebuah Buku

Seminar Nasional FH Magister Unsri: Dosen Wajib Buat Buku Bahan Ajar, Legacy Keilmuan Berawal dari Sebuah Buku

Para panelis memberikan motivasi menulis buku kepada para peserta dosen dan mahasiswa dalam seminar Penulisan Buku Referensi dan Buku Ajar. foto: neni/sumeks.co. --

BACA JUGA:Tiba di Kampus Unsri Indralaya, Puan Maharani Disambut Hangat Mahasiswa

“Buku referensi dan buku ajar sudah kewajiban kita sebagai tenaga pengajar. Hari ini (kemarin,red) juga hadir teman-teman tenaga pengajar yang notaris. Ada bu Ana, Pak Herman Andriansyah, Pak Agus Trisaka,” katanya.

Dia menjelaskan, salah satu legasi keilmuan hukum adalah pada ilmu sebenarnya, ilmu yang kemudian bisa terus dibaca salah satunya melalui buku. 

“Buku kapan pun dapat dibaca oleh generasi ke generasi,” katanya. 

Hanya yang membedakannya tantangan tenaga pengajar maupun penerbit, karena orang sudah tidak banyak lagi membaca buku. Terutama generasi sekarang.

BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Sriwijaya yang Tewas Kecelakaan di Jalan Lintas Ternyata Pemenang Bujang Unsri 2022

Ini bisa menjadi tantangan terbesar bagi generasi muda yang sudah tidak terbiasa membaca buku. 

“Tapi sekarang ada e-book, lebih simpel, lebih sederhana karena dapat diakses kapan pun,” katanya. 

Legacy keilmuan sesungguhnya berawal dari sebuah buku. 

“Buku itu akan menjadi salah satu tanda dari generasi ke generasi yang kemudian akan selalu mengingat apa yang bisa kita lakukan,” katanya.

BACA JUGA:Civitas Akademika Unsri Bawa Bantuan ke 3 Kecamatan di Lahat, Mahasiswa Buka Posko Hangat di Desa Lubuk Sepang

Pemateri Dr M Syaifuddin SH MHum mengatakan, penulisan hasil penelitian dalam bentuk buku berarti mengubah hasil penelitian menjadi buku, yang lazim dilakukan.

Khususnya bagi dosen produktif yang menggelar penelitian sebagai bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

“Hasil penelitian dosen tak hanya dibuat menjadi laporan hasil penelitian dan naskah artikel yang dipublikasi pada jurnal,” ungkapnya.

“Tetapi juga dituangkan dalam bentuk buku, baik buku-buku referensi maupun buku ajar, untuk kemudian diterbitkan ke penerbit pilihan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: