Terobos Banjir, Coklit di Desa Curup Kabupaten PALI Jadi Tantangan Petugas Pantarlih

Terobos Banjir, Coklit di Desa Curup Kabupaten PALI Jadi Tantangan Petugas Pantarlih

Dengan menggunakan perahu, Ketua KPU PALI dan pejuang demokrasi lainnya mendatangi warga satu per satu. Foto: Heru/sumeks.co--

PALI, SUMEKS.CO - Terus diguyur hujan wilayah Bumi Serepat Serasan yang membuat kondisi banjir, membuat Panitia Pemutakhiran Pemilih (Pantarlih) Desa Curup, Kecamatan Tanah Abang, kabupaten PALI tetap semangat melaksanakan Pencocokan dan Penelitian (Coklit).

Bahkan, tampak Ketua KPU Kabupaten PALI, Sunario, SE bersama Anggota KPU, Abdul Rahman serta didampingi Anggota Bawaslu PALI, Iwan Dedi, SKom, PPK Kecamatan Tanah Abang, ketua PPS Desa Curup, Abu Rizal menerobos banjir guna melakukan Coklit ke warga.

Dengan menggunakan perahu, Ketua KPU PALI dan pejuang demokrasi lainnya mendatangi warga satu per satu. 

Tak ayal, kedatangan ketua KPU dan jajaran disambut antusias warga dan Pantarlih Desa Curup.

BACA JUGA:KPU Banyuasin Akan Menonaktifkan Oknum Petugas Pantarlih yang Bacok Warga Saat Tolak Berikan Tanda Tangan

Dalam kesempatan itu, Ketua KPU PALI Sunario SE mengatakan, bahwa pihaknya akan selalu berupaya maksimal dalam pelaksanaan Coklit, sehingga semua warga bisa terdata menjadi pemilih.

"Tahapan Coklit sangat penting, karena inilah awal proses demokrasi dan awal tugas dari penyelenggara yaitu memastikan setiap warga yang sudah punya hak pilih terdata," ungkapnya.

Oleh karena itu, banjir menjadi tantangan bagi petugas Pantarlih Desa Curup.

"Saya yakin dan optimis teman-teman Pantarlih bisa melaksanakan tugas Coklit dengan maksimal meski saat ini sedang banjir. Tetap semangat teman-teman Pantarlih, para pejuang demokrasi. Mari bersama kita sukseskan Pemilu 2024," tutupnya.

BACA JUGA:Beratnya Perjuangan Petugas Pantarlih Banyuasin, Harus Merangkak di Lantai Jembatan

Di tempat yang sama, Komisioner KPU PALI Iwan Dedi meminta seluruh jajaran pengawas baik tingkat kecamatan hingga tingkat desa untuk melakukan pengawasan Coklit dengan maksimal.

"Metode kerja pengawasan kita harus maksimal, pahami regulasi, dan pastikan pelaksanaan coklit sesuai mekanisme, prosedur dan tata cara," ungkapnya.

Seperti yang terjadi di Desa Curup, meski banjir petugas Pantarlih tetap melakukan Coklit, begitu pula dengan Panitia Pengawas Kelurahan Desa (PKD), harus juga maksimal melakukan pengawasan apapun resiko dan tantangan yang dihadapi.

"Karena ketika keadaan seperti ini, harus didata, tentunya hak pilih masyarakat sangat penting, dengan adanya pengawasan dari Bawaslu setidaknya membantu kerja Pantarlih dan KPU memastikan data pemilih," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: