Pengrajin Songket di Ogan Ilir Keluhkan Sepi Pembeli, Terpaksa Banting Harga
Salah seorang pengrajin songket di Desa Pajar Bulan Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir sedang melakukan proses penenunan songket.-Foto: Hetty/sumeks.co-
OGAN ILIR, SUMEKS.CO - Sejumlah pengrajin songket di Kabupaten Ogan Ilir saat ini sedang lesu darah.
Pasalnya, harga jual songket di Kabupaten Ogan Ilir khususnya di Kecamatan Tanjung Batu sedang anjlok.
Seperti diungkapkan Deka, salah seorang pengrajin songket di Desa Tanjung Pinang 1 Kecamatan Tanjung Batu.
Menurut Deka, turunnya harga songket di Desa Tanjung Pinang 1 mulai terjadi satu bulan terakhir. Selain itu kondisinya saat ini sepi pembeli.
BACA JUGA:Gerai di Daerah Lain Tutup, Transmart Palembang Tetap Kokoh
"Sudah murah tidak ada yang mau beli lagi, jadi susah kita," ungkapnya kepada SUMEKS.CO, Senin, 20 Februari 2023.
Ditambahkan Deka, satu stel songket motif cantik manis biasanya dijual dengan harga Rp800.000. Namun, saat ini tiga stel songket motif cantik manis hanya dijual Rp1.000.000.
"Biasanya kan songket dengan motif cantik manis itu dijual Rp800.000 per stel, kalau sekarang pada banting harga. Yang penting dapat uang," lanjutnya.
Hal yang sama juga diungkapkan pengrajin songket di Desa Pajar Bulan Kecamatan Tanjung Batu, Juneti.
Menurutnya, harga satu stel songket motif naga besaung yang dijualnya kepada pengusaha seharga Rp600.000.
"Biasanya harganya Rp750.000 per stel, sekarang hanya Rp600.000," katanya.
Ditambahkan Juneti, harga jual Rp600.000 ini dinilai sangat merugikan. Karena, modal yang harus dikeluarkan Juneti untuk membuat satu stel songket sebesar Rp500.000.
"Kalau harga jualnya Rp600.000 dengan modal Rp500.000, artinya untung yang didapat hanya Rp 100.000. Ini tidak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: