Indonesia Masuk Daftar 10 Besar Negara dengan Tubuh Pendek di Dunia

Indonesia Masuk Daftar 10 Besar Negara dengan Tubuh Pendek di Dunia

Ilustrasi untuk tinggi badan.--net

SUMEKS.CO - World Population Review, merilis data negara-negara dengan tinggi badan masyarakatnya paling rendah. 

Pada urutan 10 negara dengan tinggi badan paling rendah, salah satunya Indonesia yang menduduki peringkat ke empat.

Hasil penelitian yang dipublis secara resmi di laman resmi World Population Review itu, Indonesia masuk urutan ke-182 dari 199 negara yang disurvei. Hasil survei menyebut tinggi badan di Indonesia berkisar 166 cm.

Indonesia berada di kelompok 10 negara dengan tubuh terpendek, bersama dengan negara-negara berikut : 

BACA JUGA:Anak Mendadak Sakit, Berikut Tiga Hal yang Harus Diperhatikan Orang Tua

  1. Nepal dengan rata-rata tinggi badan  164 cm
  2. Kamboja dengan rata-rata tinggi badan 165 cm
  3. Filipina dengan rata-rata tinggi badan 165 cm
  4. Indonesia dengan rata-rata tinggi badan 166 cm
  5. Peru dengan rata-rata tinggi badan  166 cm
  6. Ekuador dengan rata-rata tinggi badan  167 cm
  7. Bolivia dengan rata-rata tinggi badan 168 cm
  8. Vietnam dengan rata-rata tinggi badan 168 cm
  9. Sri Lanka dengan rata-rata tinggi badan 168 cm
  10. Nigeria dengan rata-rata tinggi badan 170 cm

BACA JUGA:1 Orang Terkonfirmasi Cacar Monyet di Indonesia Hari Ini

Tinggi badan orang Indonesia pernah disinggung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang mengaitkan fenomena tinggi badan dengan kejadian stunting yang pernah dialami Indonesia.

Stunting berkaitan dengan permasalahan pertumbuhan tinggi badan anak yang tidak sesuai dengan usia normalnya. Namun, stunting bukan menjadi satu-satunya faktor yang menyebabkan seseorang bertubuh pendek.

Protein hewani bisa menjadi opsi untuk asupan dalam mengoptimalkan tinggi badan terutama saat bayi baru lahir sampai menginjak usia 2 tahun selama pertumbuhan.

Protein hewani berupa ayam,telur,daging dan ikan pada setiap porsi makan. Namun dengan begitu, pemerintah juga diharapkan bisa memudahkan masyarakat untuk memperoleh protein hewani dengan harga yang terjangkau.

BACA JUGA:Cacar Monyet Menjangkit LGBT, Tapi Dampaknya Bisa Kena Orang Banyak

Tujuannya agar indonesia bisa berkembang dan memastikan ibu hamil dan anak bisa mendapatkan asupan protein hewani dan gizi lainnya cukup.

Pada tahun 2015, Indonesia pernah masuk daftar angka stunting tertinggi setelah negara Laos bahkan di tahun 2013 prevalensi balita stunting di Indonesia  sama dengan di Ethiophia, sekitar 37.8%. Sejak tahun 2019 terdapat perbaikan yang menurun sampai angka 27.67%.

Nah, tinggi badan kini jadi tolak ukur kesehatan dan kesejahteraan suatu bangsa.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: