Potret Kecakapan Digital Masyarakat Indonesia 2022 di Era Teknologi

Potret Kecakapan Digital Masyarakat Indonesia 2022 di Era Teknologi

--

BACA JUGA:Tak Terpengaruh Tren, Mayoritas Pasangan Calon Pengantin di OKI Tidak Mau Nikah di KUA

Di kesempatan yang sama, Donny Budi Utoyo menyoroti hasil survei yang menyatakan bahwa media sosial menjadi medium nomor dua yang dipercaya oleh masyarakat sebagai sumber informasi setelah televisi.

Donny menyampaikan bahwa, media sosial menjadi tempat pertempuran antara informasi positif dan negatif.

Hal tersebut menuntut para penggunanya untuk menjadi khalayak aktif yang harus selektif dan bijak dalam memilih informasi.

“Tidak apa-apa percaya kepada media sosial sebagai sumber informasi, asal tahu media sosial mana yang memberikan informasi positif dan terpercaya,” tambah Donny.

BACA JUGA:Wakapolda Sumatera Selatan Pimpin Upacara Pembukaan Diktuk Bintara dan Tamtama Polri di SPN Betung

Bonifasius turut menyampaikan mengenai alasan pentingnya survei terkait indeks literasi digital perlu dilakukan.

Menurutnya, survei ini menjadi penting karena dapat dijadikan tolok ukur pencapaian kerja di periode tertentu.

Selain itu, survei ini juga dapat memberikan informasi mengenai titik kelemahan yang dimiliki oleh kinerja tahun sebelumnya, sehingga dapat dilakukan evaluasi untuk menjadi lebih baik di tahun selanjutnya.

Menurut hasil survei, pilar keamanan digital menjadi yang paling rendah di antara pilar-pilar lainnya.

BACA JUGA:Agrowisata Puncak Liku 9, Nikmati Keindahan Alam dari Puncak Bukit Barisan

Hal tersebut tentu perlu menjadi perhatian di rencana kerja tahun selanjutnya.

“Keamanan digital menjadi pilar yang paling rendah. Tentu itu adalah Pekerjaan Rumah bagi kami karena teknologi itu berubah, modusnya juga berubah, dan bahkan sekarang teknologi membawa efek psikologis. Itu akan menjadi concern di tahun 2023 ini,” ungkap Bonifasius.

Survei Indeks Literasi Digital dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika setiap tahun di 34 provinsi dan mencakup 514 kabupaten/kota.

Survei dilakukan secara tatap muka terhadap 10 ribu responden. Survei ini dilakukan guna mengetahui target masyarakat yang membutuhkan literasi digital, materi yang tepat untuk diberikan, serta strategi yang efektif untuk melakukan literasi digital.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: