115 Kg Sabu Pesanan Bandar Besar Plaju, Bukti Kecamatan Ini Jadi Sentra Penyebaran Narkoba di Kota Palembang
115 Kg sabu pesanan bandar besar Plaju. Itu pengakuan tersangka Nurhasan yang hingga saat ini masih intensif diperiksa penyidik BNNP Sumsel. foto: sumeks.co. --
“Parah dek. Dak ado duit tapi bisa pakai sabu anak aku,” ujarnya sampai berlinang air mata.
Rupanya ibu M mengetahui kalau anaknya itu sengaja dicekoki sabu supaya ketagihan. Akibat pergaulan yang salah.
BACA JUGA:Kurir yang Membawa 115 Kilogram Sabu ke Palembang Diduga Pemain Lama dan Residivis Kasus Narkoba
“Ya pertamanya begitu, suruh pakai sabu dulu, gratis kata temannya. Nah, sudah kecanduan anak aku disuruhlah jualan, jadi kurir,” ungkapnya.
Nah, ini sakitnya kata ibu M, sudah kecanduan si anak lantas jadi kurir jualan sabu, biar dapat makai.
“Sedih aku Om, lihat perubahan anak aku. Sudah jarang pulang. Kalau pulang cuma marah-marah dak karuan,” ujarnya.
Tak hanya ibu M yang mengeluh soal peredaran sabu di kecamatan Plaju yang ‘merusak’ anaknya.
BACA JUGA:Kurir yang Membawa 115 Kilogram Sabu ke Palembang Diduga Pemain Lama dan Residivis Kasus Narkoba
Seorang ayah, sebut saja K menyebut anaknya jadi maling, karena ketagihan nyabu.
“Iya itu anak aku sampai bongkar rumah orang (mencuri). Hanya untuk beli sabu,” ujarnya.
Sedih aku dek, macam mana ini, rusak anak aku gara-gara sabu ini,” selorohnya.
Fenomena ini tentu bukan hal baru, bahkan sudah berlangsung cukup lama.
BACA JUGA:Kurir yang Membawa 115 Kilogram Sabu ke Palembang Diduga Pemain Lama dan Residivis Kasus Narkoba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: