Rokok Mahal, Perokok Palembang Beralih ke Tingwe

Rokok Mahal, Perokok Palembang Beralih ke Tingwe

Pembuatan rokok melinting sendiri atau Tingwe. --

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Fenomena kebiasaan rokok Tingwe atau linting dhewe, akhir-akhir ini mulai menjadi tren terbaru khususnya di kalangan masyarakat kota Palembang.

Bahkan eksistensi Tingwe saat ini bisa dikatakan mengalahkan eksistensi kebiasaan rokok elektrik atau Vape.

Selain itu, harga yang terjangkau dari Tingwe bagi penikmat rokok menjadi salah satu pilihan di tengah mahalnya harga rokok konvensional dan rokok elektrik.

Deni (37), warga Jl Ki Anwar Mangku, Kelurahan Sentosa Kecamatan Plaju, Palembang, salah satunya memilih Tingwe karena harga rokok konvensional yang dijual sekarang sudah mahal.

BACA JUGA: Dilarang Jual Ketengan, Nasib Warung Rokok Tambah Terpuruk?

"Dibandingkan dengan rokok yang biasanya, kalau tingwe jauh lebih hemat mas," kata Deni dibincangi Jumat 20 Januari 2023.

Dia menuturkan, jika satu bungkus yang berisi 16 batang rokok biasa dihargai sekitar Rp25 ribu hingga Rp35 ribu, dengan tingwe uang tersebut bisa dapat 50 hingga 70 batang rokok.

Menurutnya, hanya tinggal membeli bahan tembakau, kertas dan alat linting rokok saja jika ingin menghisap rokok, jika dibanding rokok konvensional dalam satu hari bisa habis dua bungkus rokok.

Hampir Senada dikatakan Nanda (34) sudah hampir lebih satu bulan ini beralih ke rokok melinting dewe atau Tingwe ini karena punya kepuasan tersendiri.

BACA JUGA: Vape Makin Disukai Warga Palembang , Ini Perbedaan Vape dan Rokok

"Enaknya Tingwe ini, kita bisa meracik sendiri dan ada bermacam-macam rasa juga, dan yang penting murah dapat banyak,"ujarnya.

Tingwe atau nglinthing dhewe (melinting sendiri) adalah proses menggulung tembakau dengan membubuhkan rempah dan tembakau pilihan sendiri.

Seiring perkembangan zaman, baik tembakau hingga alat untuk melinting rokok pun saat ini bervariasi dan mudah didapatkan.

Tradisi Tingwe memang sudah ada sejak ratusan tahun sejalan dengan hadirnya rokok di Indonesia yang dipercaya dimulai pada akhir abad ke-19. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: