Ekonomi Wisata Sumber Pertumbuhan Baru di Sumatera Selatan

Ekonomi Wisata Sumber Pertumbuhan Baru di Sumatera Selatan

Tempat bersejarah di Sumsel juga aset wisata yang layak dikunjungi. Foto: Pariwisata Palembang Instagram--

Persoalannya adalah stimulus dari dana desa ini relatif masih terbatas dalam membiayai hanya pembangunan atau penambahan fasilitas dan jasa di lokasi wisata dan mungkin sedikit perawatan dan pemeliharaan. 

Kesiapan infrastruktur wisata memerlukan pendanaan yang kolaboratif dan memang dimaksudkan untuk tujuan itu

Jalan raya yang dibangun dimaksudkan agar ada moda transportasi umum yang melayani rute menuju lokasi wisata. Juga memudahkan arus distribusi barang dan jasa yang mendukung akomodasi tempat tinggal sementara seseorang yang ingin menikmati utilitas wisata yang berjarak jauh dari domisilinya.

BACA JUGA:Tahun Baru 2023, PWI Sumsel Gelar Diskusi Refleksi Pers

Output dari pembangunan pariwisata melalui penguatan kelembagaan dan pola pendanaan BUMDes paling tidak dapat dilihat dari pertambahan Angka Indeks Desa Membangun (IDM). 

Wilayah perdesaan yang memiliki objek wisata dan dikelola dengan baik menunjukkan adanya trend kenaikan IDM. Masing-masing desa walaupun memang belum banyak yang melejit menjadi desa maju atau sampai menjadi desa mandiri atau desa madya. 

Namun, paling tidak melalui pengembangan ekonomi wisata di desanya tersebut maka arah untuk mengkreasikan pertumbuhan ekonomi atau penciptaan kenaikan pendapatan masyarakat dapat dilakukan.

Pariwisata menghasilkan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian dalam suatu wilayah karena relatif mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal penyediaan lapangan kerja dan pendapatan. 

Jika tingkat kunjungan wisata dari waktu ke waktu meningkat maka dapat menaikkan taraf hidup penduduk. 

Lebih penting lagi jika sektor wisata ini berkembang menjadi industri atau bukan sifat pekerjaan yang musiman, makaakan mengaktifkan sektor produksi lain di dalam wilayah penerima wisatawan.

Permintaan Pariwisata Konsumen mempunyai tingkah laku yang beragam dalam

memenuhi kebutuhannya terhadap barang dan jasa (X) dan barang dan jasa lingkungan termasuk wisata (Y). 

Permintaan pariwisata juga didasarkan pada anggaran belanja yang dimiliki konsumen. Seseorang akan mempertimbangkan untuk mengurangi anggaran yang dimilikinya untuk suatu kepentingan wisata (Y) dan meningkatkan kepuasaannya atas barang

dan jasa umum (X) jika ia tidak tertarik atau tidak mendapatkan utilitas maksimum dari suatu objek wisata.

Sementara itu kegiatan wisata ini merupakan suatu aktivitas yang dapat menciptakan permintaan karena kegiatan wisata yang dilakukan oleh wisatawan dengan sendirinya akan memerlukan pelayanan seperti transportasi, akomodasi, catering, restoran, hiburan, dan pelayanan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: