Autobiografi Ibnu Khaldun, Cendikiawan Muslim Abad Pertengahan
Ibnu Khaldun.--dok:sumeks.co
BACA JUGA:9 Rekomendasi Ponpes Terbaik untuk Pendidikan Anak di Kota Palembang
Ia seorang hafiz Quran dan mempelajari Ilmu Hadits, Ilmu Fikih, Ushiul Bahasa , sastra, sejarah dan juga mempelajari ilmu Filsafat serta manthiq (logika).
Ibnu Khaldun sering mengunjungi negeri Maroko dan Andalusia. Ya Maroko, negeri Singa Atlas yang kini menjadi kebanggan bangsa Arab karena mencatat sejarah baru sebagai semi finalis perhelatan ajang piala dunia 2022 yang di helat di Qatar.
Dia menetap di Tilmisan, dan mulai menyusun tentang sejarah disana. Dari sana ia hijrah ke Mesir dan bertemu dengan penguasa Mesir saat itu yakni Barquq.
Selama di Mesir Ibnu khaldun, pernah menjabat sebagai hakim selama enam periode. Karena sering berkonflik dengan raja Mesir saat itu, Ibnu Khaldun memilih hijrah ke Hijaz pada 803 H.
BACA JUGA:Jadwal Petugas Khotib Salat Jumat Masjid di Kota Palembang, Jumat, 9 Desember 2022.
Saat usianya menginjak 45 tahun, Ibnu khaldun mengasingkan diri dari keramaian dan berkonsentrasi penuh untuk menulis dan mengarang kitabnya yang tersohor yaitu Al Ibar Diwanul Mubtada Wal Khobar dan Al Muqadimmah.
Pada 26 Ramadan 808 H/17 Maret 1406 M, beberapa pekan sebelum penunjukan terakhirnya, sejarawan yang cemerlang dan sang pelopor ilmu masyarakat ini wafat dalam usia 74 tahun, pasca menjalani keriuhan kehidupan politik dan kecemerlangan ilmu.
Ibnu Khaldun dikubur di pemakaman Sufi di luar Bab al-Nasr, Kairo, Mesir.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: