Bongkar Pagar Penutup Akses Menuju SMKN 3, Pol PP OKI Siap Back Up

Bongkar Pagar Penutup Akses Menuju SMKN 3, Pol PP OKI Siap Back Up

Petugas Sat Pol PP OKI yang akan memback up Sat Pol PP Pemprov Sumsel membongkar pagar seng penutup akses jalan menuju SMKN 3 Kayuagung. foto: niskiah sumeks.co--

KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Sengketa lahan antara Pemerintah Kabupaten OKI dengan ahli waris H Jalil terhadap SMK Negeri 3 Kayuagung terus bergulir. Pihak ahli waris menutup akses jalan menuju sekolah dan pemukiman warga menggunakan pagar seng. 

Akibatnya sengketa tersebut, terus dilakukan rapat koordinasi untuk dicarikan solusinya oleh Pemerintah Kabupaten OKI. Hari ini Senin 31 Oktober 2022 dijadwalkan penertiban dan pembongkaran pagar seng/kayu yang menutup jalan menuju SMK Negeri 3 Kayuagung tersebut. 

"Iya hari ini dijadwalkan penertiban dan pembongkaran pagar seng di sekolah itu, pihak Pol PP OKI menurunkan sebanyak 50 personel. Tetapi dalam penertiban ini gabungan jadi bukan kita saja," kata Kasat Pol PP dan Damkar Kabupaten OKI Drs Abdurahman didampingi Kepala Bidang Penegakan Perda Mantiton SIP, kepada SUMEKS.CO, Senin 31 Oktober 2022.

Dikatakannya, dalam penertiban dan pembongkaran ini juga dibantu Pol PP Provinsi Sumatera Selatan. Kemungkinan Pol PP Provinsi menyiapkan sebanyak satu pleton personel. Selain itu juga anggota Polres OKI pun ikut membantu. 

BACA JUGA:Lahan SMKN 3 Kayuagung Diklaim WargaBACA JUGA:Lahan SMKN 3 Kayuagung Diklaim Warga

"Saat ini masih menunggu personel Pol PP Provinsi dari Palembang, tetapi telah dalam perjalanan," ujar Mantiton. 

Dia menjelaskan, sengketa lahan antara pihak pemerintah Kabupaten OKI dengan ahli waris H  Jalil sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Akibatnya, guru, pegawai, anak-anak sekolah harus memanjat pagar beberapa waktu lalu. Sehingga video panjat oleh guru viral. 

Kemudian, akses jalan menuju sekolah dibuka meskipun hanya sedikit yakni bisa lewat badan satu orang dan hingga kini terjadi. Akhirnya setelah dilakukan rapat di Provinsi Sumsel, dijadwalkan hari ini penertiban dan pembongkaran seng yang menutup akses jalan menuju sekolah dan juga pemukiman warga. 

"Harapan kita, penertiban hari ini berjalan lancar dan setelah itu terjadi perdamaian dengan ahli waris. Sehingga anak-anak sekolah, guru dan warga bisa nyaman beraktivitas," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: