Danau Rayo, Kabupaten Muratara, Kisah Pria Tampan Disukai Banyak Gadis

Konon pemuda tampan tersebut masih keturunan Si Pahit Lidah, tokoh yang terkenal dengan kutukannya. 

Kisah Si Pahit Lidah juga pernah diangkat dalam layar lebar dan ditulis dalam bentuk cerita bersambung. 

Kembali kepada tokoh Si Pahit Lidah, ada juga yang menyebut pemuda tampan ini berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Orang Minang.

BACA JUGA:Pulau Maspari, Surga Alam Tersembunyi di Kabupaten OKI

Pemuda ini mengembara dari desa ke desa dan membantu warga sekitar dengan keahlian dalam bidang pertanian dan ilmu bela diri. 

Si Pahit Lidah lalu singgah di Karang Panggang Lamo, cikal bakal Desa Sungai Jernih. Disini, Si Pahit Lidah diangkat menjadi anak oleh seorang perempuan tua yang hidup sendirian. 

Waktu berjalan, kehadiran pemuda tampan ini diketahui penduduk desa lainnya dan tak sedikit gadis yang menyukai pemuda tersebut sehingga menimbulkan persaingan antar gadis.

Tidak ingin dirinya menjadi rebutan gadis-gadis, pemuda ini lalu mengubah dirinya menjadi buruk rupa, dipenuhi kurap dan bau tak sedap. 

BACA JUGA:Nikmati Keindahan Danau Teloko

Si Tampan yang dulunya dipuja dikenal sebagai Bujang Kurap. Penduduk desa pun menjauhi dan mengucilkannya. 

Dalam berbagai sumber dikisahkan, Bujang Kurap membuat sayembara dengan menancapkan batang lidi di tengah lapangan. Jika ada penduduk desa yang mampu mencabut batang lidi itu, Bujang Kurap akan pergi dari desa itu. 

Namun, tak satupun penduduk desa yang mampu dan hanya Bujang Kurap yang mampu mencabutnya. Setelah lidi dicabut, air terus menerus keluar dengan deras dari tanah dan menenggelamkan desa tersebut hingga membentuk Danau Rayo.

Pada peristiwa itu, hanya ibu angkat Bujang Kurap yang selamat karena menaiki rakit yang disiapkan sebelumnya.

BACA JUGA:Aliran Sungai Lubok Maro Berbeda Warna, Jadi Daya Tarik Wisatawan

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Danau Rayo sebaiknya melanjutkan perjalanan ke Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan. 

Sumber: