Korban Curat, Suyanto: Saya Tidak Menawarkan Jasa 'Sepong', Saya Dijebak

Korban Curat, Suyanto: Saya Tidak Menawarkan Jasa 'Sepong', Saya Dijebak

Korban pencurian dengan pemberatan saat membuat klarifikasi terkait kasus yang dialaminya. Foto : Deny/sumeks.co--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Suyanto (28), warga Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang melaporkan kejadian pencurian dengan pemberatan (curat) ke SPKT Polrestabes Palembang mengklarifikasi berita dan postingan di media sosial SUMEKS.CO berjudul Tawarkan Jasa 'Sepong, Pria Ini Malah Kehilangan Uang dan handphone, yang telah diposting pada Minggu 9 Oktober 2022 siang. 

Menurut Suyanto, kejadian yang sebenarnya dia tidak menawarkan jasa 'sepong' (oral seks), tetapi telah dijebak oleh pelaku (terlapor) yang menawarkan jasa tersebut. 

Kepada tim redaksi SUMEKS.CO Minggu 9 Oktober 2022 sore, korban membeberkan kronologisnya berawal dari perkenalan di aplikasi Dating Chat. 

“Kenapa saya ikut main aplikasi dating itu, karena teman-teman saya juga main aplikasi itu juga,” kata Suyanto. 

BACA JUGA:Tawarkan Jasa ‘Sepong’, Pria Ini Malah Kehilangan Uang dan Handphone

Saat itu, korban sempat chat dengan teman-temannya, namun tiba-tiba terlapor menge-chat-nya juga dengan menyapanya dengan kata hallo. 

Dalam perkenalan di aplikasi itu terlapor menyebutkan kata-kata tidak sopan menurutnya seperti ‘Mau gak nyepong’. "Tidak sopan, saya gak kenal terlapor, tidak tau terlapor tiba-tiba menawarkan jasa seperti itu," ujar Suyanto. 

Lalu, setelah itu korban langsung mengikuti alur cerita terlapor, apa yang dimaunya. "Tiba-tiba terlapor menawarkan lagi dengan diajak, diundang ke tempat kosan terlapor," ungkap Suyanto 

Korban Suyanto kemudian meminta foto, tapi terlapor langsung mengirimkan fotonya dengan fisik masih anak kecil. "Niatnya, anak kecil mudah untuk ditanganin, terus saya mengikutin alur terlapor," jelas Suyanto lagi. 

BACA JUGA:Tegas, Dua DPO Curat Dipelor

Suyanto mengaku setelah itu langsung beralih ke WhatsApp dan tak terlapor masih saja menawarkan hal yang lebih. "Saya menjawab tidak bisa dan enggak mau, saya takut. Ya, sudah nyepong aja, sambil menjawab terlapor dengan tertawa," akunya. 

Terlapor terus masih merayu untuk mengajak korban ke rumahnya. 

"Saya jawab, OH. Terus saya jawab dimana? Terus di-share lokasi, ternyata di daerah Jl Merdeka Palembang. Saya jawab aku otw situ, kenapa saya mau lihat, karena saya mau tahu kalau fisik terlapor itu kecil darinya. Intinya mau menemuinya kenapa terlapor bisa ngomong seperti itu, bukan saya yang menawarkan jasa," ungkap Suyanto. 

Setelah menunggu sekitar 30 menit di Merdeka hingga sampai emosi namun akhirnya terlapor datang juga. "Saya melihat terlapor fisiknya kecil, tapi tinggi, bagi saya kecil anak ini kalau ditanganin," ujar Suyanto lagi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: