Siswa SMP di Empat Lawang Dikeroyok Hingga Babak Belur

Siswa SMP di Empat Lawang Dikeroyok Hingga Babak Belur

Tangkapan layar video perundungan seorang pelajar di Kabupaten Empat Lawang.-Hendro-

EMPAT LAWANG, SUMEKS.CO - Kasus bullying atau perundungan dialami seorang siswa di Kabupaten EMPAT LAWANG

Video bullying itu beredar media sosial. Video berdurasi 2 menit 08 detik menampilkan kekerasan terhadap salah satu siswa SMP Negeri 1 Talang Padang, Kabupaten Empat Lawang.

Didalam video yang beredar tampak dua orang siswa yang masih berseragam lengkap melakukan kekerasan fisik terhadap temannya dengan cara ditendang juga ditampar.

Tak hanya itu salah satu siswa yang diduga temannya pelaku ikut memukul siswa tersebut menggunakan kayu.

BACA JUGA:Usai Lapor Propam, Keluarga Tahanan Polres Empat Lawang Juga Laporkan Kasus Pengeroyokan

Raut wajah siswa yang dipukul nampak ketakutan karena terus-terusan keroyok. Pelipis wajahnya juga terluka dan berdarah. Sedangkan siswa lainnya hanya menonton tidak ada yang melerai perkelahian tersebut.

Terdengar juga suara ancaman serta makian terhadap siswa tersebut untuk tidak melaporkan hal ini. Bahkan ada kata-kata tidak pantas yang disampaikan pelaku kepada korban.

Informasi didapat korban dan pelaku dan siswa lainnya merupakan siswa SMP Negeri 1 Talang Padang. Lokasi kejadian berada di kebun kopi.

Kepala SMPN 1 Talang Padang Efran Edi belum bisa dikonfirmasi melalui telpon ataupun pesan whatsap.

BACA JUGA:Kejari Empat Lawang Tangani 3 Kasus Dugaan Korupsi

Terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Empat Lawang, Jhon Heri menjelaskan, video itu merupakan siswa SMPN 1 Talang Padang. Kejadiannya Senin, 5 September 2022.

"Kejadian itu benar adanya terjadi Senin kemarin dan sudah  diselesaikan oleh pihak sekolah secara kekeluargaan," kata Jhon Heri.

Kedua pelaku sudah diberikan hukuman tegas yakni pemberhentian dan tidak boleh sekolah di SMP yang ada di Empat Lawang.

"Ini komitmen kami supaya tidak terjadi lagi hal seperti itu. Silahkan siswa tersebut melanjutkan sekolah di daerah lain atau ambil paket B," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: