Anak Soimah Meninggal Diduga Dianiaya, Begini Pernyataan Resmi Pondok Gontor
Pondok Pesantren Gontor Ponorogo (Gontornews)--
Di sisi lain, Pondok Gontor juga masih terus berusaha intens menjalin komunikasi dengan keluarga almarhum Ananda AM untuk mendapatkan solusi-solusi terbaik dan untuk kemaslahatan bersama.
BACA JUGA:69 Santri dan Santriwati Ponpes Ahlul Quran dan Al-Lathifiyyah Diwisuda
"Poin ketiga, Pondok Gontor juga siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum terkait dengan peristiwa wafatnya sang santri," tulis dalam keterangan itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Soimah mengadukan dugaan kematian sang anak bernama Albar Mahdi yang mengalami dugaan tindak kekerasan kepada pengacara Hotman Paris saat berada di Palembang Minggu 4 September 2022 kemarin.
Soima menceritakan harus kehilangan putra sulungnya untuk selama-lamanya dengan cara tragis.
"Dari pihak ponpesnya bilang anak saya meninggal karena sakit, dia meninggalnya jam 06.45 WIB, kami dikabari jam 10.00 WIB. Tapi kami menduga dia meninggal akibat mengalami tindak kekerasan," urai Soimah kepada Hotman dengan nada bicara terisak menahan tangis.
Mendapati laporan tersebut, refleks Hotman pun mengarahkan ponselnya ke arah Soimah. "Hallo Bapak Kapolda Jawa Timur disini ada seorang ibu ketemu Hotman di Palembang. katanya anak meninggal, Diduga akibat tindak kekerasan belum tahu siapa pelakunya," sebut Hotman saat jumpa media di Resto Buntut Sunda Kang Ali di Jl Jenderal Sudirman Km-3,5 Minggu 4 September 2022.
Diceritakan Soimah, sepengetahuannya bersama keluarga, anaknya tidak pernah mengadukan sakit. Namun, tiba-tiba pengasuhan pondok memberikan kabar bahwa anaknya meninggal dunia pada Senin, 22 Agustus 2022 pukul 10.20 WIB.
Padahal, di surat keterangan yang Soimah terima, anaknya meninggal pukul 06.45 WIB. Menurutnya, rentang waktu itu menjadi pertanyaan bagi keluarganya.
"Karena mendengar berita itu kami shock dan tidak bisa berpikir apa-apa. Kami hanya berharap kedatangan ananda ke Palembang meskipun hanya tinggal mayat," ungkap Soimah yang terus berurai air mata.
BACA JUGA:Ponpes Raudhatul Ulum Sakatiga Melenggang ke Tingkat Nasional, Bupati Panca Siap All Out
Lanjutnya, Selasa 23 Agustus 2022 lalu jenzah anaknya diantar pihak pondok dipimpin salah satu ustad Agus, perwakilan ponpes. Dihadapan keluarga dan pelayat disampaikan, kronologi bahwa almarhum terjatuh akibat kelelahan mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).
Kendati demikian, banyak laporan dari wali santri lainnya mengatakan kronologi terjadi tidak seperti yang disampaikan perwakilan ponpes. Akhirnya, Soimah bersama pihak keluarga meminta agar jenazah dibuka.
"Sungguh sebagai ibu saya tidak kuat melihat kondisi jenazah anak saya demikian begitu juga dengan keluarga," ucap Soimah dengan suara lirih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com