Jeritan Hati; Istri Kabur dari Rumah Kontrakan, dan Kini Tak Bisa Dipertahankan

Jeritan Hati;  Istri Kabur dari Rumah Kontrakan, dan Kini Tak Bisa Dipertahankan

Ilustrasi--

Impian mengarungi rumah tangga hingga usia senja gagal diraih pasangan R bersama Y. Faktor ekonomi memicu keributan. Merusak kebahagiaan. Berujung pada retaknya pernikahannya  yang baru seumur jagung. Di usia yang terbilang masih muda, pasangan ini harus bercerai. 

MAJELIS hakim Pengadilan Agama (PA) Baturaja telah memutuskan takdir cinta keduanya. R resmi menduda. Y pun berstatus janda. Keduanya sudah punya seorang anak gadis yang

imut, berusia 1,6 tahun. “Sudah tidak bisa dipertahankan lagi pernikahan kami,” kata R sedih. Dari mulut pria itu terungkap kalau dia menikah dengan mantan istrinya pada 2020. Namun

tak disangkanya bahtera rumah tangganya bakal karam dua tahun setelahnya.Mahligai rumah tangga yang diikat dengan janji suci sehidup semati itu pun kandas. 

Ceritanya bermula setelah menikah, R memboyong istrinya untuk ikut bersama dia ke Kota Bekasi. Merantau, mengadu nasib. Y awalnya dengan senang hati ikut pergi mendampingi.

Keduanya pergi meninggalkan Kota Baturaja untuk harapan dan penghidupan baru. Di sana, mereka mencoba untuk memulai hidup dengan tinggal di rumah kontrakan

Awal lancar. Namun tinggal di Kota dengan penghasilan tidak menentu, menjadi awal timbulnya benih-benih keributan dalam rumah tangga pasangan muda ini.

Terlebih setelah putri kecil mereka lahir. Kebutuhan meningkat. Tekanan ekonomi dirasakan makin berat. Hanya mengandalkan ijazah SMP, tidak banyak yang bisa dilakukan R.

Sedangkan sang istri, Y tidak bekerja. Kerja serabutan dilakukan pria ini untuk bisa menyambung hidup hari demi hari. Kadang bekerja sebagai buruh bangunan. Di lain waktu

dia bekerja menjual barang secara online. 

Semua dilakoni untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Rupanya, Y mulai tidak tahan dengan kondisi itu. Sebagai wanita, dia ingin hidup lebih baik. Uang pemberian R dirasakan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga mereka. Hal ini juga menjadi pemicu keributan. 

Cekcok mulut pun makin sering terjadi. “Pernah waktu ribut, istri ambil pisau dan mengacungkannya ke saya,” ungkap R. Puncaknya, 2021 tanpa pamit Y kabur dari kontrakan, pulang ke Baturaja. Y membawa serta buah hati mereka. Kembali ke rumah orang tuanya.

Karena saat itu masih kondisi pandemi Covid, ditambah dia butuh waktu untuk menenangkan diri, R belum menyusul Y. Baru setelah sekitar tujuh bulan  kemudian, dia berupaya untuk

berdamai dan menjemput Y. Tapi angan-angannya mental. Meski sudah diajak dan dibujuk untuk kembali bersama,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: