Tradisi Unik Warga Mura Sambut Ramdhan
SUMEKS CO MUSi RAWAS Di Kabupaten Musi Rawas Mura ada tradisi unik warga yang dilakukan turun temurun sebelum dan sesudah ramadhan Di wilayah ini ramai warga melakukan safari kubur yang dilakukan sebelum dan sesudah melakukan ibadah Ramadhan Tarno warga yang sempat di jumpai di sekitar tempat pemakaman umum TPU desa G1 Mataram Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Mura Sabtu 3 4 mengungkapkan Awalnya tradisi ini sudah lama dilakukan masyarakat di pulau jawa karena mayoritas penduduk di sekitar kecamatan Tugumulyo merupakan warga transmigrasi akhirnya tradisi itu diadopsi dan mulai berkembang di wilayah ini Termasuk salah satu agenda rutin bagi warga di sini sebelum dan sesudah bulan pusa Kami ziarah kubur telebih dulu karena banyak warga yang melakukan hal sama jadi sering di sebut wisata kubur bebernya Dia menuturkan biasanya wisata kubur dilakukan bersama sama keluarga dengan cara mendatangi makam leluhur menyekar bunga dan pembacaan doa bersama Biasanya sanak keluarga yang pulang dari rantau selalu menyempatkan diri melakukan tradisi itu di awal Ramadhan dan setelah Ramadhan Orang yang meninggal itu cuma jasadnya tapi ruhnya tetap hidup Kita doakan ruh leluhur sowan ke ibu bapak yang sudah meninggal karena mau ibadah puasa semoga lancar timpalnya Menurutnya tradisi itu berlangsung hanya di beberapa wilayah Kecamatan saja di wilayah Musi Rawas yang di dominasi warga trans asal pulau jawa Seperti Kecamatan Tugumulyo Jaya Loka Sukakarya Sumberharta Purwodadi Magang Sakti STL Terawas Tidak sedikit juga warga lokal yang bilang tabuh Jadi tradisi itu hanya mayoritas di lakukan warga kita saja mas ujarnya Arno salah satu penjaga TPU di Tugumulyo yang sempat dibincangi menuturkan jika wisata kubur itu paling banyak dilakukan masyarakat satu hari sebelum Ramadhan dan satu hari setelah Ramadhan Menurutnya kondisi itu dinggap sudah biasa dilakukan masyarakat khususnya di Tugumulyo Kalau daerah sini ya memang sudah tradisi daerah lain saya kurang tahu Dari subuh sampai Magrib di pemakaman ramai seperti pasar bebernya Menurutnya tradisi itu merupakan simbol kerendahan hati kesederhanaan dan adab adap terhadap leluhur Masyakat kita disini masih memegang tradisi itu kalau mau kemana mana harus sowan ke sesepuh kalau sudah meninggal kuburannya diziarahi dan didoakan timpalnya Dia menegaskan tradisi itu diangap lumrah dilakukan masyarakat khususnya umat Islam Karena dalam agama Islam diajarkan adab terhadap orang tua mendoakan orang tua dan menziarahi kubur tutupnya cj13
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: