Aswen dan Komunitas PUSAKA Seganti Setungguan: Pelestari Senjata Tradisional Lahat

SUMEKS.CO - Aswen Dikara, anggota Komunitas PUSAKA Seganti Setungguan dan Heirloom of Uluan Sumatera Selatan, kelompok yang lahir dari kecintaan pada pusaka dan senjata tradisional leluhur.

Komunitas PUSAKA Seganti Setungguan Kabupaten Lahat, bertekad menjaga dan menghidupkan kembali senjata tradisional warisan leluhur. 

Salah satu komunitas ini Aswen Dikara, menjadi sosok yang tak lelah mengajarkan makna di balik setiap bilah besi yang diwariskan generasi terdahulu.

Saat ditemui di kediamannya Blok C, Jl Beringin, Kelurahan Bandar Jaya, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Aswen Dikara terlihat diam. 

BACA JUGA:Taman Ribang Kemambang Disulap Jadi Ikon Wisata Baru Lahat, Bupati Bursah Zarnubi Tinjau Langsung

BACA JUGA:Rakor Pemkab Lahat Bahas Perbaikan Jalan Tunggul Bute, PT SERD Diminta Aktif Berkoordinasi

Keris yang menjadi salah satu koleksi Aswen.--sumeks.co

Begitu topik pembicaraan bergeser ke soal senjata khas dan pusaka kuno, wajahnya berubah. Suaranya meninggi, matanya bersemangat.

“Banyak sekali senjata khas dari Lahat yang belum dikenal orang,” ujarnya sambil menunjukkan sebuah bilah logam melengkung. 

“Tugas kami adalah mengenalkannya kembali, supaya masyarakat mencintai warisan budaya kita sendiri,” tambah penikmat dan penghobi senjata tradisional yang memiliki koleksi sekitar 100 senjata tradisional.

BACA JUGA:Pemkab Lahat Siap Dukung Peningkatan Kualitas Produksi Kopi di Bumi Seganti Setungguan

BACA JUGA:Warga Lahat Bongkar Kafe Maksiat Penghancur Rumah Tangga di Tepi Sungai Lematang

Aswen menceritakan, di antara senjata tradisional tersebut ada Siwar dan dalam tradisi Kabupaten Lahat juga dikenal istilah Kimpalan. 

Siwar (Simbol Keberanian Leluhur Uluan)

Salah satu pusaka yang paling dikenal di tanah Lahat adalah Siwar. Bagi masyarakat Uluan — sebutan bagi daerah hulu Sumatera Selatan — Siwar bukan sekadar senjata, tapi juga lambang keberanian dan kehormatan.

Sumber: