Rutin Minum Kopi Setiap Hari? Ternyata Tubuh Bisa Jadi Lebih Sehat, Ini Penjelasannya

SUMEKS.CO - Banyak yang mengira minum kopi setiap hari adalah kebiasaan buruk yang bisa membuat tubuh cepat lelah, jantung berdebar, atau susah tidur. Padahal, berbagai penelitian justru menunjukkan sebaliknya. 

Jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, kopi bisa membawa banyak manfaat positif bagi tubuh. Dari menjaga kesehatan jantung, meningkatkan fungsi otak, hingga memperpanjang usia, kopi telah menjadi salah satu minuman paling “bersahabat” bagi kesehatan bila dinikmati dengan cara yang benar.

Berdasarkan laporan riset dari National Coffee Association USA (NCA), lebih dari 65 persen orang dewasa di dunia memulai hari dengan secangkir kopi. 

Tidak hanya untuk mengusir kantuk, kopi ternyata juga berkontribusi terhadap keseimbangan metabolisme tubuh. 

BACA JUGA:Rahasia Orang Jepang Berumur Panjang, Ternyata Cukup Rutin Konsumsi Ini

BACA JUGA:Jangan Keterusan! Ini 5 Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Picu Gangguan Kesehatan Serius

Kandungan kafein di dalamnya berperan sebagai stimulan alami yang membantu otak bekerja lebih fokus, meningkatkan kewaspadaan, dan menjaga suasana hati tetap stabil. 

Efek ini yang membuat kopi begitu populer di kalangan pekerja dan mahasiswa yang membutuhkan dorongan energi tambahan tanpa bahan kimia.

Penelitian dari Harvard T.H. Chan School of Public Health juga menemukan bahwa konsumsi kopi sebanyak dua hingga empat cangkir per hari dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 15 persen. 

Para peneliti menjelaskan bahwa manfaat ini berasal dari kombinasi senyawa bioaktif di dalam kopi seperti polifenol, asam klorogenat, dan trigonelin yang membantu melawan stres oksidatif serta memperbaiki fungsi sel-sel tubuh. 

BACA JUGA:Bukan Mitos! Ini 7 Manfaat Nyata Jeruk Nipis untuk Kesehatan Tubuh

BACA JUGA:Waspada Heat Stress! Panas Ekstrem di Palembang Bisa Berpotensi Picu Gangguan Kesehatan

Selain itu, kopi juga diketahui dapat menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, Parkinson, dan gangguan jantung.

Fakta menarik datang dari studi yang dilakukan oleh National Institute of Health (NIH) yang meneliti lebih dari 400 ribu responden selama satu dekade. 

Sumber: