Dengan penerapan teknologi digital, pemerintah tidak hanya berupaya menutup celah kebocoran anggaran, tetapi juga memastikan bahwa setiap rupiah bansos benar-benar bermanfaat untuk rakyat miskin.
“Kami ingin memastikan bansos ini bukan hanya tepat sasaran, tetapi juga bisa memberikan dampak yang lebih besar dalam mengurangi kesenjangan sosial. Digitalisasi adalah kuncinya,” tutup Gus Ipul.
Uji coba bansos digital di Banyuwangi pada September 2025 menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam membangun sistem perlindungan sosial yang modern, transparan, dan akuntabel.
Dengan potensi penghematan Rp14 triliun, program ini diharapkan dapat memperbaiki tata kelola bantuan sosial serta meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Jika berhasil, bansos digital akan menjadi model baru penyaluran bantuan di Indonesia yang lebih efisien, tepat sasaran, sekaligus membangun partisipasi masyarakat dalam menjaga keadilan sosial.