Program 80.000 Kopdes Merah Putih Dimulai, 103 Titik Diresmikan 21 Juli 2025 Simbol Kebangkitan Ekonomi Desa

Jumat 18-07-2025,10:02 WIB
Reporter : Rakhmat MH
Editor : Mahmud

BACA JUGA:Pastikan Harga Lebih Murah, Koperasi Merah Putih di Kota Palembang Diresmikan

BACA JUGA:Kemenkum Sumsel Percepat Pembentukan Koperasi Merah Putih di Prabumulih

Hingga pertengahan Juli 2025, tercatat sudah terbentuk 81.147 unit Kopdes/Kel Merah Putih melalui mekanisme Musyawarah Desa Khusus (Musdesus).

Dari jumlah tersebut, 77.888 koperasi telah memiliki badan hukum resmi dari Kementerian Hukum dan HAM.

Setelah peluncuran resmi oleh Presiden, Satgas Nasional akan fokus pada pendampingan operasional, termasuk pelatihan bisnis, pengembangan SDM, dan digitalisasi koperasi.

Menkop Budi Arie menegaskan bahwa pembentukan 80 ribu Kopdes/Kel Merah Putih merupakan bentuk komitmen pemerintah Indonesia dalam memerangi kemiskinan dan mewujudkan pembangunan yang berkeadilan.

 Hal itu disampaikannya saat menerima audiensi CEO Induk Koperasi Usaha Rakyat (Inkur) Suroto dan Regional Director International Cooperative Alliance (ICA) Balu Iyer di Jakarta, Kamis (10/7).

“Ini adalah upaya menjadikan koperasi sebagai kekuatan ekonomi rakyat, bahkan menuju koperasi kelas dunia,” ujar Budi Arie.

Ia mencontohkan keberhasilan koperasi di Jepang seperti Japan Agriculture Zen-noh yang memiliki aset enam kali lipat dari Honda, serta koperasi listrik di Amerika Serikat yang dimiliki pelanggan dan beroperasi di seluruh negara bagian.

Dalam rangka perayaan Tahun Koperasi Internasional 2025 (International Year of Cooperatives/IYC 2025), Kementerian Koperasi berencana menyelenggarakan seminar internasional dengan mengundang koperasi-koperasi besar dunia, khususnya dari kawasan Asia Pasifik.

BACA JUGA:Pertumbuhan Koperasi Merah Putih Capai 673 Unit di Sumatera Selatan hingga Juni 2025

BACA JUGA:Bangka Belitung Tempati Peringkat 3 Nasional Pengesahan Koperasi Desa Merah Putih per 1 Juni 2025

Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan membangun jejaring global.

“Melalui forum internasional ini, kita bisa belajar dari koperasi sukses seperti NTUC Fair Price di Singapura yang menguasai 62% pasar ritel, atau koperasi susu Amul di India yang menjadi perusahaan susu terbesar di negaranya,” tutur Budi Arie.

Ia menekankan bahwa koperasi di Indonesia harus keluar dari stigma sebagai pemain pinggiran, dan justru menjadi soko guru perekonomian nasional.

Sementara itu, Balu Iyer dari ICA mengungkapkan bahwa ICA saat ini mewakili 321 organisasi koperasi nasional dan internasional dari lebih 100 negara, dengan total anggota mencapai 1,3 miliar orang.

Kategori :