Hitung kebutuhan kalori harian, lalu pecah ke dalam persentase makro (misal: 40% karbo, 30% protein, 30% lemak).
Gunakan aplikasi tracking kayak MyFitnessPal buat memantau makanan. Prioritaskan makanan bergizi sebanyak 80%, lalu sisakan 20% buat makanan favorit. Tetap aktif olahraga buat membantu defisit kalori lebih gampang tercapai.
Contoh harian fleksibel yang biasa dilakukan:
BACA JUGA:5 Tips Pola Hidup Sehat dan Tidak Lesu Saat Menjalankan Ibadah Puasa
BACA JUGA:Setelah Terkena Diabetes, Ini Pola Hidup Sehat yang Wajib Diterapkan
Sarapan oatmeal dengan topping cokelat hitam dan pisang. Snack protein bar rendah gula.
Makan siang ayam panggang + kentang panggang + salad. Snack donat mini (iya, beneran! Asal porsi dijaga). Makan malam salmon panggang + asparagus.
Yang perlu diingat, flexible dieting bukan alasan untuk makan junk food terus-terusan.
Idealnya, tetap utamakan makanan whole foods kaya nutrisi, lalu treat makanan "cheat" hanya sebagai pelengkap kecil dalam pola makan seimbang.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Ide Menu dan Resep Makanan Sehat untuk Penderita Diabetes
BACA JUGA:Bingung Pilih Menu untuk Diet, Ini Rekomendasi Makanan Sehat untuk 30 Hari Full
Flexible dieting cocok banget buat Gen Z yang pengen glow up tanpa stress, sambil tetap menikmati hidup.
Karena diet bukan soal menyiksa, tapi soal membangun hubungan sehat dengan makanan.