SUMEKS.CO - Kepala Divisi Yankum Kanwil Kementerian Hukum Kepulauan Bangka Belitung, Kaswo, mengumumkan bahwa Durian Tembaga Super "Klamunod" dari Bangka Barat telah resmi tercatat sebagai Sumber Daya Genetik (SDG) di Direktorat Jenderal (Ditjen) Kekayaan Intelektual.
Pencatatan ini merupakan langkah besar dalam upaya perlindungan kekayaan intelektual komunal yang dimiliki masyarakat setempat. Sumber Daya Genetik ini adalah bagian dari kekayaan alam yang memiliki nilai nyata maupun potensial bagi kesejahteraan manusia.
Sumber Daya Genetik (SDG) mencakup berbagai jenis tanaman, hewan, jasad renik, atau bagian-bagiannya yang memiliki manfaat untuk perkembangan ekonomi, sosial, maupun kesehatan.
Keberadaannya menjadi aset berharga bagi negara karena potensi besar yang dimilikinya untuk dikembangkan menjadi produk-produk inovatif.
Dengan perlindungan hukum atas SDG ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan memaksimalkan potensi yang ada.
Durian Tembaga Super "Klamunod" yang berasal dari Bangka Barat memiliki ciri khas yang membedakannya dengan durian lainnya.
Durian ini biasanya berbunga pada dua periode dalam setahun, yaitu Maret-April dan Agustus-September, dengan panen yang terjadi pada Juli-Agustus dan Desember-Januari.
Buahnya berbentuk bulat telur dengan kulit berwarna hijau-coklat. Daging buahnya tebal, manis, dan pulen, menjadikannya durian yang sangat dicari oleh para pecinta durian, meskipun harganya tergolong fantastis.
BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Babel Gelar Evaluasi IRH 2024 dan Sosialisasi Pedoman IRH 2025 Secara Hybrid
BACA JUGA:Kemenkum Babel Terus Gencarkan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal di Bangka Belitung
Keunggulan lain dari Durian Tembaga Super "Klamunod" adalah kemampuannya untuk tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 550 meter di atas permukaan laut.
Karena kualitasnya yang sangat baik, durian ini menjadi salah satu komoditas unggulan di Bangka Barat dan menarik perhatian pasar durian yang terus berkembang.
Selain Durian Tembaga Super "Klamunod", Kabupaten Bangka Barat juga memiliki sumber daya genetik lain yang patut diperhatikan, yaitu Tanaman Lengkir.