"Assalamu'alaikum wr. Wb..Izin untuk mengklarifikasi," tulis Monika mengawali postingannya.
"Saya sebagai istri pelaku dan juga sebagai korban yg tidak tau apapun permasalahan yg sebenarnya antara korban dan pelaku," sebutnya.
"Dan saya juga punya anak bayi dan anak esde yg mana kami harus menjaga mental nya agar tidak dibully sama teman2nya," katanya.
"Kami sangat terbebani, kami juga tidak sanggup menerima cobaan ini, tolong! jangan nambah beban kami lagi di medsos", tegas Monika lagi.
Untuk para konten kreator, sambung Monika, untuk hati2 dalam membuat status ataupun konten, "jangan mencari cuan diatas penderitaan orang," pintanya.
Menurut Monika, kejadian suaminya Agus ini bisa saja terjadi kepada Anda ataupun keluarga anda.
"Do'a orang terdzolimi insyaallah cepat atau lambat dikabulkan. Harap pengertiannya, hati2 yang mengarang cerita anda bisa dijadikan saksi," katanya.
"Terimakasih kepada teman2 yg telah menghubungi saya, chat, mensupport dan mohon maaf yg sebesar besarnya tidak bisa saya balas satu persatu, saya saat ini hanya butuh support, terimakasih," tandasnya.
Selanjutnya Monika Tri Utami juga menyentil seorang konten kreator di Jambi.
“Tolong kepada ibuk konten kreator yth Anisa Pratama alias itek mamek untuk menghapuskan postingan anda, carilah konten yg menghibur bukan menambah beban pikiran seseorang.. Padahal sangat suka konten itek, tapi jangan lah membuat status yg melukai hati kami,”