Tren Lari Bisa Jadi Bumerang! Kenali Kesalahan Umum di Tren Running Gen Z

Kamis 31-10-2024,17:28 WIB
Reporter : Tri
Editor : Rahmat

Selain itu, kelelahan kronis dan turunnya sistem kekebalan tubuh juga dapat terjadi jika tubuh tidak mendapat waktu pemulihan yang cukup.

BACA JUGA:5 Cara Efektif Menurunkan Kolesterol dengan Gaya Hidup Sehat, Yuk Terapkan!

BACA JUGA:7 Smartwatch Terbaik Xiaomi untuk Gaya Hidup Sehat, Kamu Pilih yang Mana?

Cara Mengatasinya

Agar terhindar dari cedera akibat overtraining, mulai dengan menetapkan target jarak atau durasi yang realistis dan sesuaikan dengan tingkat kebugaran saat ini.

Salah satu pendekatan yang direkomendasikan adalah aturan 10%, yaitu menambah jarak atau waktu berlari tidak lebih dari 10% per minggu.

Misalnya, jika biasanya berlari sejauh 5 km, tingkatkan maksimal menjadi 5,5 km di minggu berikutnya. Selain itu, penting untuk mengenali tanda-tanda tubuh ketika butuh istirahat, seperti rasa nyeri yang berkepanjangan, kelelahan berlebih, atau penurunan performa.

Sisipkan juga hari-hari istirahat dalam jadwal latihan untuk memberi waktu pada otot dan persendian untuk pulih dan kembali siap.

BACA JUGA:7 Menu Diet untuk Gaya Hidup Sehat, Lezat dan Bernutrisi

BACA JUGA:Kenalkan Beladiri Kempo Gaya Hidup Sehat

3. Menggunakan Sepatu yang Tidak Sesuai


Tak Sekadar Tren, Inilah Segudang Manfaat Running untuk Kesehatan--

Mengapa Penting

Sepatu yang tepat adalah salah satu elemen terpenting dalam olahraga lari. Sepatu yang tidak didesain khusus untuk berlari cenderung memiliki bantalan dan struktur yang kurang mendukung gerakan intensif, sehingga dapat memengaruhi postur tubuh dan pola langkah saat berlari.

Memilih sepatu yang sesuai dapat membantu menjaga keseimbangan, mencegah kaki tergelincir, serta mendukung gerakan alami tubuh selama berlari.

Risiko yang Ditimbulkan

Kategori :