Yakni sebelum diterbangkan menuju Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada 21, September malam.
Diberitakan sebelumnya, akhirnya setelah satu tahun lebih disandera, pilot Susu Air Kapten Philip Mark Merthens dibebaskan.
Dimana saat pembebasan sang pilot Susi Air itu dilakukan upacara bakar batu di Kampung Yuguru, Nduga, Papua Pegunungan.
BACA JUGA:WADUH! KKB Papua Ancam Tembak Pilot Susi Air, Jika Tenggat Waktu 2 Bulan Tak Temui Kesepakatan
Dimana upacara bakar batu adalah merupakan tradisi adat masyarakat Papua. Rupanya, adanya upacara bakar batu itu terungkap dari unggahan Instagram Susi Pudjiastuti, pemilik Susi Air pada Sabtu 21 September 2024.
Pada unggahan tersebut terdapat pernyataan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya soal penyanderaan Pilot Philips.
"Kami menyandera pilot dalam satu tahun enam bulan lebih itu pemerintah Nduga khususnya pak bupati selama dari tahun 2023 sampai dengan beberapa bulan yang lalu itu."
"Pelayanan terus di mana kami ada beliau selalu turun tangan dan itu tujuan bukan hanya lain-lain tidak, tapi untuk menyerahkan pilot."
Dalam unggahan itu juga dijelaskan ada penggalangan dukungan dengan tokoh agama. Lalu tim negosiator diberangkatkan ke Kampung Yuguru, Distrik Mebarok, Nduga, Papua Pegunungan.
Kemudian hasil dari negosiasi didapatkan informasi bahwa masyarakat yang merawat Pilot Philip selama ini mengalami kekurangan bahan makanan dan kelaparan.
Pada unggahan video Kapten Philip yang direkam pada 17 September 2024.
"Saya di sini masih sehat, orang-orang di sini mengajari saya yang baik. Terima kasih banyak pemerintah Selandia Baru tolong bantu dengan dokumen-dokumen tolong proses cepat jadi saya bisa pulang cepat juga"