Dikatakan Kepala Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI, Edi Satriawan SP, untuk kejadian karhutla di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Tulung Selapan ini sudah terjadi sejak Rabu 4 September 2024 kemarin. Dimana pemadaman juga dilakukan pada hari itu juga.
BACA JUGA:Polres OKI Sosialiasi Karhutla di Desa Pagar Dewa, Ini Harapannya
BACA JUGA:Manggala Agni OKI Terus Patroli Pencegahan Karhutla Khusus Wilayah Gambut yang Rawan Terbakar
"Lokasi yang terbakar ini kan gambut jadi sulit dipadamkan apalagi yang terbakar ini sudah bagian bawah maka terus merambat jadi sulit padam," jelasnya, kepada SUMEKS.CO, Jumat 6 September 2024.
Dia menjelaskan, karhutla lahan gambut yang terbakar ini sekitar kurang lebih 4 hektar. Personel sudah lakukan pemadaman sejak hari pertama, kemarin dan hari pun masih lanjut pemadaman.
Adapun lahan yang terbakar ini adalah lahan milik masyarakat. Dengan topografi datar. Untuk vegetasi didalamnya yaitu belidang, gelam dan semak belukar.
"Pemadaman dilakukan dengan gerak cepat bergotong royong bersama-sama. Dengan menggunakan peralatan. Untuk sumber airnya yaitu kanal," ungkap Edi.
BACA JUGA:3 Hari Karhutla di Pangkalan Lampam OKI, Petugas Masih Lakukan Pendinginan
BACA JUGA:Satgas Karhutla Berjibaku Padamkan Api yang Membumbung Tinggi di Desa Purnajaya Ogan Ilir
Selain itu, lanjut dia, karena karhutla ini gambut sehingga cepat menjalar ditambah dengan hembusan angin. Sehingga pemadaman dilakukan malam hari juga.
"Semua personel gabungan berjibaku siang malam padamkan api agar tidak bertambah luas. Karena lahan sudah sangat kering jadi sangat mudah terbakar," bebernya.
Pada pemadaman karhutla di Desa Simpang Tiga ini dibantu sejumlah peralatan berupa mesin pompa mini stiker 1 unit. Lalu mesin pompa robin sebanyak 5 unit.
Kemudian, juga dibantu kendaraan mobil sebanyak 4 unit dan kendaraan sepeda motor sebanyak 1 unit. Serta peralatan pendukung lainnya.
"Lahan gambut yang terbakar ini merupakan lahan semak belukar yang didominan kayu gelam sehingga api nya besar dan kepulan asap yang membumbung.