Dan sebagai seorang manipulator ulung, seorang pemimpin berkarakter Machiavellian akan tampil humanis, menjadi sosok yang baik, dan menarik simpati.
Namun, mereka adalah pembohong yang mahir. Dan untuk mencapai tujuan, mereka tidak segan mengorbankan orang lain.
Machiavellian mencapai tujuannya dengan manipulasi dan strategi. Mereka cerdas, intens, dan percaya diri.
Karena itulah, dari tiga kepribadian gelap, Machiavellisme adalah yang paling berbahaya.
Bagaimana menghadapi seorang Machiavellian?
Beri batasan tegas. Mengikuti semua keinginan seorang Machiavellian hanya akan memperburuk karakter amoral dan manipulasinya.
BACA JUGA:Bocoran Kekayaan 9 Bakal Capres dan Wapres 2024, Sandiaga Uno Paling Tajir, Anies Paling Kere
Meski berpenampilan humanis, seorang Machiavelllian cenderung tidak berperasaan. Jangan percaya semua manipulasinya. Tegaskan jika kalau dia buruk, maka semua orang akan melihatnya buruk pula
Pemimpin yang menunjukkan sifat Machiavellian tinggi sering kali memiliki kepekaan yang tajam terhadap situasi dan mahir membaca serta memanipulasi dinamika sosial.
Bagi Machiavellian, keaslian—atau setidaknya keterbukaan—sangat penting bagi kepemimpinan yang baik.
Bagaimanapun, setiap pemimpin “yang berusaha menipu” akan selalu menemukan seseorang yang akan “membiarkan dirinya tertipu.”
Selain Boris Johnson, gaya kepemimpinan Adolf Hitler dan Steve Jobs (dalam kepemimpinan korporat) dinilai banyak mempraktekkan gaya Machiavellisme.
Bagaimana di negara kita? (*)