Juara pertama diraih oleh SLB B Budi Daya dengan proyek website yang menampilkan budidaya telur asin sebagai platform promosi produk yang dihasilkan oleh siswa-siswi mereka. Proyek ini dikembangkan oleh Alzena Shinazva Bilgesha dan Cristabel Noelani Trichaya.
BACA JUGA:Pj Bupati Muara Enim Cicipi Tumpeng Unik di Perayaan HUT RI Ke-79
BACA JUGA:Penuhi Hak Kesehatan, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Rujuk WBP untuk Operasi di Rumah Sakit
Juara kedua diraih oleh SLB B Pangudi Luhur yang diwakili oleh Alim Syaiffudin dan Kallistha R.A. Mereka membuat website bertema "Aku Pasti Bisa," yang mengisahkan perjalanan inspiratif kesuksesan seorang seniman lukis, Benediktus Anfield Bagus Wibowo.
Sementara itu, juara ketiga diraih oleh SLB YPAC DKI Jakarta dengan proyek website yang memberikan informasi tentang perawatan kucing, termasuk tips merawat dan manfaat vaksinasi untuk kucing, yang dikembangkan oleh Ghaniya Nama Ailsa Bachtiar dan M. Egiansyah.
Country Director Amazon Web Services Indonesia, Anthony Amni, juga mengungkapkan kebahagiaannya atas keberhasilan program ini.
“Di AWS, kami percaya bahwa akses terhadap teknologi harus inklusif. Setiap pelajar, santri, pramuka, dan siswa difabel memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi demi masa depan yang lebih baik. Kami sudah melihat dampak yang luar biasa melalui program 'Terampil di Awan' ini," kata Anthony.
BACA JUGA:Resmi Terima Mandat PDI Perjuangan Pasangan ERA Gelar Deklarasi
BACA JUGA:Mengejutkan! Lolly Anak Nikita Mirzani Hamil? Ini Faktanya
Selain memberikan pelatihan digital bagi siswa-siswi berkebutuhan khusus dan guru-guru SLB, Telkomsel juga telah menjalankan berbagai inisiatif CSR lainnya yang berfokus pada inklusi digital dan pemberdayaan masyarakat. Misalnya, Telkomsel menjadi Official Mobile Partner di ASEAN Para Games 2022, menyediakan layanan "Teman Tuli" di 19 GraPARI agar teman-teman tunarungu bisa mengakses layanan dengan nyaman, dan menyelenggarakan program pelatihan digital kreatif seperti "Internet BAIK" dan "Digital Creative Enterpreneur (DCE)" yang juga melibatkan difabel.
Telkomsel menyatakan bahwa meskipun program "Terampil di Awan" telah berakhir, komitmen mereka untuk terus menghadirkan manfaat dari teknologi terkini bagi masyarakat Indonesia akan terus berlanjut.
Inisiatif serupa dengan semangat memberi dampak positif dan memberdayakan masyarakat akan terus diupayakan guna mendorong kemajuan talenta digital dan inklusi teknologi di seluruh negeri.