BACA JUGA:Dijerat Kasus Penipuan Uang Rp500 Juta Buat Modal Nyaleg, Pengusaha Ini Terancam 2,5 Tahun Bui
Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan, modus ini memanfaatkan ketidaktahuan seseorang soal teknologi dan menjadikannya ancamannya.
"Ini pada prinsipnya adalah pemerasan yang memanfaatkan ketidaktahuan atau keamanan seseorang tentang teknologi," kata dia dikutip dari berbagai sumber.
"Kalau ragu dan diperas, hubungi teman yang mengerti dan minta bantuannya untuk menghadapi ancaman-ancaman yang tidak kita mengerti, jangan main mengikuti ancaman saja," paparnya.
6. Pengumuman dari Bank
Penipuan lain adalah membuat pengumuman yang seakan berasal dari bank, isinya mengenai perubahan tarif transaksi dan transfer yang tidak masuk akal.
BACA JUGA:Warga Anarkis, 2 Anggota Polsek Tulung Selapan Diserang Saat Cari Pelaku 'Tipsani' Penipuan Online
BACA JUGA:Tertipu Arisan Bodong Rp800 Juta, Emak-emak Korban Penipuan Ini Jadi Saksi di Ruang Sidang
Pengguna WhatsApp akan diberikan link untuk mengisi formulir, link tersebut akan membuat data mereka dicuri para pelaku.
7. Kuras Rekening Pakai Kode QR (Quishing)
Modus penipuan yang saat ini lagi naik daun dan menuntutbkehati-hatian dan kewaspadaan pengguna aplikasi pesan WhatsApp adalah Quishing.
Modus penipuan Quishing ini merupakan kombinasi dari penggunaan layanan bayar non-tunai menggunakan kode QR dan Phising.
Pelaku penipuan akan memancing korbannya agar mendapatkan informasi dan detail pribadi mereka.
BACA JUGA:Korban Penipuan Pemilik Toko Emas Asal Tanjung Batu Sebut Terduga Pelaku Dibekingi Oknum Polisi
BACA JUGA:Total Kerugian Capai Rp 9 Miliar, Korban Penipuan Pemilik Toko Emas asal Tanjung Batu Bertambah
Saat memindai QR Code, biasanya korban akan dibawa ke situs tertentu. Selain bisa menunjukkan pesan teks biasa, situs tersebut bisa melacak daftar aplikasi hingga alamat peta korban.