VIRAL! Seorang Ibu Beri Anaknya Susu SKM Ditambah Gula, Kemenkes Sampai Bilang Begini

Jumat 12-07-2024,17:43 WIB
Reporter : Suci Harahap
Editor : Wiwik

Kebiasaan buruk dengan konsumsi gula atau manis berlebih ini jika terus dilakukan setiap hari malah akan mendatangkan sederet penyakit.

dr Hendra Wardhana SpA yang merupakan seorang Dokter Anak juga angkat bicara.

Dalam media sosialnya, dirinya sering membagikan beberapa tips dan solusi kesehatan anak.

Nah salah satu kontennya membahas mengenai sarapan anak-anak yang sebaiknya dihindari karena malah akan membuat anak kesulitan fokus.

BACA JUGA:Mendagri Tito Sebut ASN Boleh Hadir Kampanye Karena Berbeda Dengan TNI Polri, Tapi..

BACA JUGA:Menteri AHY Dianugerahi Penghargaan Tokoh Pendorong Investasi: Reformasi Agraria dan Pemberantasan Mafia Tanah

“Sarapan anak itu sebaiknya bukan roti coklat, bukan roti isi selai yang manis-manis, bukan sereal yang manis-manis juga. Itutu justru akan bikin anak jadi aktif dan ga bisa fokus,” jelas dr Hendra.

Menurutnya rasa manis dari makanan-makanan tersebutlah yang akan membuat otaknya kesulitan berpikir alias tidak fokus.

Salah satu jenis nutrisi yan dibutuhkan anak-anak adalah protein terutama protein hewani.

“Tubuh dan otaknya si kecil itu butuhnya protein seperti omelette, pancake telur sandwich daging atau ayam atau bisa juga pergedel daging dan roti telur,” pungkasnya.

BACA JUGA:Ratu Durian Tasik Siapkan Hadiah Sepeda Motor Untuk Rayakan Kebebasan Pegi Setiawan Usai Menang Praperadilan

BACA JUGA:Silvia Korban KDRT Suami di Bolmong Dibantu Modal Usaha Jhon LBF, Diminta Supaya Tidak Menerima Damai

Mengkonsumsi roti manis dan makanan tinggi gula saat sarapan dapat menyebabkan kadar gula darah naik dengan cepat. Hal ini diikuti dengan penurunan gula darah secara drastis dalam waktu singkat.

Kondisi ini dapat membuat anak merasa lemas, lelah, dan sulit berkonsentrasi di sekolah.

Roti manis dan makanan tinggi gula biasanya rendah serat, protein, dan vitamin yang penting untuk kesehatan anak.

Mengkonsumsinya secara rutin dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Kategori :