Siap-siap Hemat Air, BMKG Perkirakan Puncak Kemarau Terjadi di Sumatera Selatani pada 2 Bulan Ini

Rabu 19-06-2024,07:20 WIB
Reporter : Suci Harahap
Editor : Wiwik

Kejadian ini malah akan menyebabkan polusi udara, merusak ekosistem, dan bahkan menyebabkan kematian. 

Itulah mengapa pentingnya untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah karhutla dan menjaga lingkungan kita.

Musim kemarau panjang dapat membawa berbagai dampak negatif, selain karhutla bisa juga jadi penyebab kekeringan, krisis air, dan gangguan kesehatan. 

BACA JUGA:Pukul Rata, Pengusaha Hotel Jepang Tolak Nginap Semua Tentara Israel, Susah Dibedakan Serdadu Zionis dan Sipil

BACA JUGA:Dipastikan Berkurang, Segini Jumlah TPS di Kota Prabumulih pada Pilkada November 2024 Mendatang

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi musim kemarau panjang.

1. Penghematan air

Gunakan air secukupnya saat mandi, mencuci baju, dan menyikat gigi dan hindari membiarkan air mengalir percuma saat tidak digunakan.

Tampung air hujan atau manfaatkan air bekas cucian untuk menyiram tanaman atau membersihkan rumah.

BACA JUGA:Sarti Gadis Baduy Cantik Beli iPhone Sendiri, Beda Sama Rumyah Viral Ngeluh Dikasih Hp Advan Sama Vilmei

BACA JUGA:INFO BMKG: Begini Cuaca 16 Wilayah di Lampung Besok, Bisa untuk Panduan Wisata dan Petualangan Anda

Gunakan shower head atau keran air yang hemat air untuk mengurangi konsumsi air juga jangan lupa untuk periksa pipa air dan peralatan rumah tangga secara berkala untuk memastikan tidak ada kebocoran.

Buatlah sumur resapan, tandon air, atau embung untuk menampung air hujan kemudian gunakan talang air untuk mengalirkan air hujan ke tandon air.

Gunakan sistem irigasi yang efisien untuk meminimalisir pemborosan air saat menyiram tanaman.

2. Menjaga kesehatan

BACA JUGA:Indonesia Menghadapi Risiko Kekeringan, BMKG Minta Perhatian Pemerintah

Kategori :