Keberhasilan mobilisasi jemaah di Muzdalifah juga tidak terlepas dari proses koordinasi lintas pihak yang semakib kuat dan efektif.
Sejak semalam, PPIH berkoordinasi dengan pihak Kementerian Haji dan Umrah (Kemrnhaj) Arab Saudi dan pihak Masyariq.
BACA JUGA:Sapi Kurban di Palembang Lepas, Sempat Jadi Tontonan Pengendara yang Melintas
BACA JUGA: Rapat Paripurna Istimewa HUT Kota Palembang ke-1341 Beriringan dengan Ucapan Perpisahan Ratu Dewa
Koordinasi dilakukan di Arafah, pada Minggu 16 Juni 2024 dini hari untuk membahas antisipasi kepadatan Muzdalifah.
"Sejak malam, kami ajak diskusi pihak Kemhaj, Naqabah (Organda Saudi), dan Masyariq. Kita matangkan langkah antisipasi agar sebelun terik matahari, jemaah sudah bergeser ke Mina seluruhnya," terang Subhan Cholid.
Diskusi dihadiri para petinggi Kemenhaj, Naqabah, dan Masyariq, sehingga keputusan bisa segera diambil agar kejadian 2023 tidak terulang.
"Setelah berdiskusi, kita sepakat untuk mengambil langkah cermat dan cepat agar tidak terjadi kepadatan di jalur Muzdalifah -Mina," sebut Subhan.
BACA JUGA:Portal Web PPDB Palembang Tak Bisa Diakses, Orang Tua Calon Siswa SD-SMP Panik!
BACA JUGA:Jemaah Majelis Pecinta Quran di Maskerebet Palembang Gelar Salat Iduladha 1445 Hijriah Lebih Dulu
"Baik PPIH, Kemenhaj, Naqabah, maupun Masyariq sepakat turun langsung ke lapangan untuk melihat perkembangan dan sekaligus ambil kebijakan," sambungnya.
Sebagai contoh, lanjut Subhan, setelah melihat kondisi jalur Muzdalifah - Mina, otoritas Saudi sepakat untuk mengeluarkan bus tambahan.
Bus ini akan mengangkut jemaah dari Muzdalifah menuju Mina melalui pintu belakang (kedatangan).
"Upaya terus dilakukan agar jemaah bisa segera sampai Mina. Alhamdulillah sebelum terik, sudah tidak ada lagi jemaah di Muzdalifah," tandasnya.