Kekalahan ini merupakan pukulan besar bagi Tentara Salib dan mengakhiri ambisi mereka untuk merebut kembali Yerusalem melalui Mesir.
Dalam jangka panjang, kegagalan ini berkontribusi pada penurunan pengaruh Perancis di Timur Tengah dan dinamika politik internal Perancis.
Kemenangan dalam Pertempuran Al Mansurah juga memperkuat posisi Dinasti Ayyubiyah dan kemudian Dinasti Mamluk di Mesir.
BACA JUGA:Tadabbur Sejarah di Ramadhan Pertama, Kisah Tragis Ketika Pasukan Mongol Menghancurkan Kota Bukhara
Pertempuran ini menunjukkan kekuatan militer Mesir dan memainkan peran penting dalam mempertahankan Mesir dari invasi Tentara Salib di masa depan.
Selain itu, kemenangan ini juga berkontribusi pada perkembangan peradaban Islam di Mesir.
Misalnya, Daulah Mamluk sangat fokus pada pengembangan infrastruktur yang kuat dan modern di Mesir.
Mereka membangun masjid-masjid megah, universitas Islam, jembatan-jembatan, dan sistem irigasi yang luas.
BACA JUGA:Sejarah Shalat Tarawih dari Zaman Rasulullah SAW yang Banyak Alami Perubahan Dalam Jumlah Rakaatnya
BACA JUGA:Punya Makna ‘Extremely Hot’, Simak Sejarah Penamaan Bulan Ramadhan dan Awal Mula Perintah Puasa
Namun pasukan Salib tidak lantas berhenti untuk merusak umat islam yang pada saat itu sangat unggul pada bidang militernya dan kuatnya keimanan mereka.
Kekalahan tersebut membuat Raja Louis IX berupaya menyerang kaum muslimin dari medan pemikiran, bukan lagi medan militer.
Motivasi penggunaan perang pemikiran didapatkannya setelah kalah berkali-kali dari umat islam.
“Kamu sekalian tidak akan mampu untuk mengalahkan orang-orang islam di medan peperangan fisik. Pertama, kamu mesti merusak dulu keyakinan mereka. Lalu, barulah kamu sekalian bisa menakhlukkan mereka dengan mudah”.
BACA JUGA:Masifnya ‘Trend’ Bunuh Diri, Yuk Belajar Management Mental dan Hati dari Warga Gaza