Ulama ahli kalam yang sangat masyhur, Imam Abu Bakr al-Baqillani ini wafat pada Sabtu, 7 Dzulqa'dah Tahun 403 H.
BACA JUGA:The Heroes of Baitul Maqdis! 3 Sosok Pemimpin Muslim Pembebas Tanah Al-Aqsha Menurut Sejarah Islam
BACA JUGA:The First Muslimah Nurse, Kisah Sahabat Wanita yang Menjadi Perawat Pertama dalam Sejarah Islam
Imam Abu Bakar Al-Baqillani adalah seorang ulama besar madzhab Asy’ari dan merupakan tokoh utama Asy’ariyah sepeninggal Abu Hasan Al-Asy’ari, juga dikenal sebagai ulama Ushul Fiqh.
Beliau dikenal sebagai Saif Al-Sunnah (Sang Pedang Al-Sunnah) dan Lisan Al-Ummah (Sang Juru Bicara Umat).
Jenazahnya disemayamkan di rumahnya, sebelum akhirnya dipindah ke pemakaman Bab Harb, di dekat persemayaman Imam Ahmad bin Hanbal dan banyak dihadiri orang.
Imam Abu Bakar Al-Baqillani dikenal sebagai seorang ulama yang cerdas dan bijaksana pada zaman itu.
BACA JUGA:Justice League In Real Life, Liga Keadilan Dunia Nyata Bukti Gemilangnya Sejarah Islam
BACA JUGA:Zombie dalam Sejarah Islam? Ini Dia Tokoh Penting dari Afrika Barat yang Mengajarkan Cara Menambang
Pada suatu masa di Tahun 371 H, Raja Iraq mengutus Al-Baqillani ke Konstantinopel untuk meladeni debat kaum Nasrani.
Ketika mendengar akan kehadiran Syekh Abu Bakar Al-Baqillani, Raja Romawi Timur memerintahkan punggawanya untuk memangkas pintu yang tinggi agar menjadi pendek.
Tujuannya adalah agar tatkala Syekh Al-Baqillani masuk melewatinya, mau tidak mau ia menundukkan kepala dan tubuhnya seperti orang sedang membungkukkan diri.
Hal ini tentu akan membuat Imam Abu Bakar Al-Baqillani tampak merendah di hadapan raja dan para punggawanya.
BACA JUGA:Kisah Masuknya Islam di Rusia, Perkembangan Islam Punya Sejarah Panjang di Negeri Beruang Putih
Namun, kecerdasan Al-Baqillani bukan main hebatnya.