Operasi kereta cepat memerlukan energi yang signifikan. Jika energi yang digunakan berasal dari sumber bahan bakar fosil, proyek ini dapat menyebabkan emisi karbon yang tinggi.
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
3. Penggunaan Lahan
Pembangunan jalur kereta cepat memerlukan penggunaan lahan yang luas. Ini dapat mengakibatkan konversi lahan dari hutan, pertanian, atau lahan basah menjadi infrastruktur transportasi.
BACA JUGA:Pasca Crane Girder Flyover Bantaian Ambruk, Jalur Kereta Api Terhalang, Penumpang Terpaksa Transit
Dampaknya termasuk hilangnya habitat alami dan perubahan tata guna lahan.
4. Pencemaran Air dan Tanah
Konstruksi dan operasi kereta cepat dapat menyebabkan pencemaran air dan tanah melalui penggunaan bahan kimia, limbah konstruksi, dan kebocoran minyak dan pelumas.
5. Kerusakan Ekosistem Laut
Jika jalur kereta cepat melintasi wilayah pesisir, perlu memperhatikan dampaknya terhadap ekosistem laut, termasuk terumbu karang, mangrove, dan keanekaragaman hayati laut.
6. Kepadatan Penduduk
BACA JUGA:2 Jalur Perlintasan Kereta Api di Lahat Ditutup, Alasannya Mengejutkan
Proyek ini akan mempengaruhi komunitas lokal yang tinggal di sekitar jalur kereta cepat. Perubahan dalam kepadatan penduduk dapat memengaruhi kualitas hidup dan akses ke sumber daya alam.
Selain itu pengelolaan limbah konstruksi dan operasi harus diperhatikan dengan baik untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.