Penyebab peristiwa ini adalah orang Yahudi dari kalangan Bani Nadhir yang diusir oleh Nabi Muhammad karena telah mengkhianati perjanjian.
Kaum Yahudi Bani Nadhir ini bahkan berupaya mencelakai Nabi dengan menjatuhi batu besar.
Perang Khandaq melibatkan 10.000 pasukan kaum musyrikin dari seluruh kabilah, 4000 diantaranya menunggangi 3000 kuda dan 1.500 unta yang berasal dari kaum Quraisy.
BACA JUGA:Mengenal Bayt Al-Hikmah, Perpustakaan Terbesar Dunia Sebagai Pusat Keilmuan Zaman Keemasan Islam
Pengepungan tersebut dimulai pada 31 Maret 627, dan berakhir setelah 27 hari.
Untuk melindungi Madinah dari serangan gabungan, maka dibuatlah parit sebagai strategi berperang untuk menghindari serbuan langsung dari pasukan Al-Ahzab Quraisy dan Bani Nadir.
Upaya konfederasi untuk mengalahkan kaum Muslim pun gagal sementara kekuatan Islam menjadi berpengaruh di wilayah tersebut.
3. Perang Hunain
BACA JUGA:Salat Tarawih Bagi Perempuan Muslimah, di Masjid atau di Rumah? Begini Menurut Hukum Islam
BACA JUGA:Balada Abdoel Rivai, Dampak Penjajahan Kolonial Belanda Terhadap Hukum Islam di Nusantara
Perang Hunain adalah pertempuran yang terjadi antara Nabi Muhammad dan pengikutnya melawan kaum Badui dari suku Hawazin dan Tsaqif yang terjadi pada tahun 630 M atau 8 H.
Latar belakang perang ini ialah setelah Nabi Muhammad menaklukkan Mekkah, para pembesar Hawazin dan Tsaqif khawatir kabilahnya akan menjadi sasaran selanjutnya.
Perang Hunain melibatkan 10.000 pasukan kaum musyrikin dari seluruh kabilah, 4000 diantaranya menunggangi 3000 kuda dan 1.500 unta yang berasal dari kaum Quraisy.
Pasukan kaum Badui terdiri dari suku Hawazin, Tsaqif, Bani Hilal, Bani Nashr, dan Bani Jasyam.