SUMEKS.CO - Lebaran Idulfitri 1445 Hijriah semakin dekat, dan ketupat merupakan hidangan yang tak boleh terlewatkan.
Ketupat sudah menjadi simbol dan tradisi Lebaran di Indonesia, khususnya bagi masyarakat Jawa.
Ketupat memiliki sejarah panjang di Indonesia. Konon, tradisi ketupat sudah ada sejak zaman Wali Songo. Sunan Kalijaga diyakini sebagai orang yang memperkenalkan ketupat sebagai simbol Lebaran. Bentuk ketupat yang menyerupai hati melambangkan kesucian dan kebersihan hati setelah sebulan berpuasa.
Selain itu, anyaman ketupat yang rumit diibaratkan sebagai kehidupan manusia yang penuh liku-liku. Saat ketupat dipotong, empat sudutnya akan terlepas, melambangkan dosa manusia yang terampuni saat Lebaran.
BACA JUGA:Nah Loh, Helikopter Milik Sandra Dewi Turut Diangkut, Kado Ultah untuk Anak Sulung?
BACA JUGA:Demi Mudik Lebaran, Ruas Tol Bangkinang Dibuka Bisa Pangkas Waktu 2 Jam
Ketupat biasanya disajikan dengan berbagai hidangan khas Lebaran, seperti rendang, opor ayam, sambal goreng ati, dan sayur lodeh. Ketupat juga bisa dinikmati dengan hidangan sederhana seperti ketupat sayur atau ketupat gulai.
Membuat ketupat sendiri merupakan tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini. Anyaman ketupat yang terbuat dari janur kuning menjadi ciri khas Lebaran di Indonesia.
Membuat ketupat memang tidak mudah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ketupat pulen, padat, dan tahan lama.
Berikut beberapa cara yang tepat dalam membuat ketupat agar hasilnya bagus, pulen, anti basi, dan anti gagal.
BACA JUGA:Instruksi Kapolda Sumsel: Truk Berat Jalan Malam dan Dikawal PJR Saat Melintas di Jalintim Banyuasin
1. Memilih selongsong ketupat yang berwarna hijau cerah
Memilih selongsong ketupat yang berwarna hijau cerah adalah poin penting untuk membuat ketupat yang bagus.
Daun yang masih muda dan segar memiliki beberapa keunggulan dibandingkan daun tua saat digunakan untuk membuat ketupat.