“Berantas premanisme,” kata netizen lainnya.
Kepada petugas SPKT Polda Sumsel, DS mengungkapkan awal kejadian saat dia keluar dari belanja di Matahari Mall PSX Palembang.
Mobil lalu digedor-gedor oleh sejumlah debt collector dan Aiptu FN keluar dan saat keluar dan menemui sekitar 12 orang debt collector tersebut.
"Karena ada unsur pemaksaan, lalu suami klien kami keluar dan debt collector tadi bilang kalau mobil ada masalah. Katanya mobil klien kami punya orang dan saling tunjuk STNK," jelas Rizal.
Saat itulah, kata Rizal, salah satu debt collector merampas kunci mobil dan terjadi tarik menarik.
"Suami klien kami jatuh dan mengalami luka di tangan dan lecet di lengan dan baju koyak dan yang ikut menarik, menurut klien kami ada sekitar 12 orang debt collector," bebernya lagi.
BACA JUGA:Berikut Sederet Kejadian Debt Collector Jadi Korban Penganiayaan Nasabah Sepanjang 5 Bulan Terakhir
BACA JUGA:Cerita Istri Aiptu FN saat Belasan Debt Collector Hadang Mobil di Parkiran Mall, Suami Terluka
Lalu, karena merasa terancam, Aiptu FN mengambil senjata dan diarahkan ke debt collector dan terjadilah.
Peristiwa ini viral di medsos dan sudah sering terjadi. Dan ini viral karena pihak kepolisian menjadi korban. Sebenarnya juga sudah banyak kejadian ini tapi banyak yang tidak melapor
Kuasa hukum menyimpulkan bahwa yang dilakukan oleh kliennya adalah pembelaan diri yang merasa terancam.
Namun Setelah menjalani pemeriksaan di Provost Bid Propam Polda Sumsel., Aiptu FN, oknum polisi yang melakukan penembakan dan penganiayaan terhadap debt collector resmi ditahan.