6. Doxa Sub 200 Aquamarine yang memiliki dial berwarna tosca dengan kombinasi bezel berwarna hitam.
7. Doxa Sub 200 Whitepearl yang memiliki warna putih dan bezel berwarna putih juga.
Jika kolektor mendambakan jam tangan ringan, menyenangkan, namun kokoh, idealnya jam tangan diving watch dengan warna dial jam cerah adalah jawabannya.
Perhatian sejenak jam tangan Doxa Sub 200 dipenuhi warna-warni. Jam tangan ini cukup menyenangkan dan segar bukan?
Jam tangan Doxa Sub 200 ini adalah penerbitan ulang vintage yang mengalami beberapa perubah, benar-benar kontemporer dan tampak segar, meskipun ini merupakan cerminan yang setia dari desain tahun 1963.
Namun demikian, jam tangan ini memiliki beberapa fitur yang agak aneh yang tidak menjelaskan maksudnya. Perlu perhatian yang mendalam untuk memahami semua fitur yang dijelaskannya.
Tapi kekurangan itu masih di taraf aman, sebab jam tangan Doxa Sub 200 ini tampil menarik dengan casingnya yang sangat mirip dengan jam tangan Omega Speedmaster.
BACA JUGA:Mengungkap Inspirasi Puitis Desain Jam Tangan Kurono Tokyo Chronograph 3 Hisui Karya Hajime Asaoka
Jam tangan Doxa Sub 200 memiliki fitur lyre lug yang sama sama dengan casing Omega Speedmaster
Namun sebelum menyimpulkan bahwa ini adalah perilaku penyalinan yang murahan, maka sejenak luangkan waktu dan perhatian untuk mengambil jalan memutar sedikit. Tepatnya memutar ke tahun 1963-1964.
Hanya dalam satu tahun, tiga jam tangan diving watch besutan Swiss yang serupa rilis ke pasar horologi dunia.
Saat itu Omega merilis Seamaster 300, Eberhard memperkenalkan Scafograf 300 M, dan Doxa meluncurkan referensi 11804-4.
BACA JUGA:Memperkenalkan Jam Tangan Petualangan Dari Timex Expedition North Titanium Automatic 41mm