SUMEKS.CO – Semenjak penayangan perdana film Society of the Snow pada awal Januari 2024 lalu, film ini suksel menarik perhatian masyarakat secara global bahkan sempat trending di Netflix.
Film yang merupakan karya dari sutradara J. A. Bayona, ini memadu padan kan sebuah karya yang diangkat dari kisah nyata sebuah kecelakaan pesawat tragis yang terjadi pada 3 Oktober 1972.
Tidak dipungkiri jika film ini ditonton dan menjadi salah satu rekomendasi film karena selain diangkat dari kisah nyata, Society of the Snow juga dibintangi oleh berbagai aktor-aktor pendatang baru, sehingga membuat film ini juga mendapatkan perhatian khusus dari para kritikus profesional.
Film ini pertama kali dirilis di Uruguay pada tanggal 13 Desember 2023, layanan streaming satu ini semakin memperkuat reputasinya setelah termasuk sebagai Top-10 film Spanyol di tahun 2023 dalam lima majalah dan koran.
BACA JUGA: Bagaimana Film Trilogi Before Dapat Memberikan Definisi Baru Tentang Cinta
Film ini dinilai sangat berkualitas dan penuh emosional yang rasanya wajib masuk daftar rekomendasi film Netflix terbaru untuk yang masih bingung mencari tontonan.
Pastikan jika ingin menyelami film Society of the Snow yang berdurasi 144 menit ini, alangkah baiknya mengetahui fakta-fakta menarik seputar film ini.
Fakta pertama adalah tentang film Society of the Snow yang diangkat dari kisah nyata, fakta menyebutkan tentang perjuangan 16 penyintas kecelakaan pesawat yang terdampar di pegunungan Andes.
Sudut pandang Numa Turcatti yang menggambarkan tentang perjuangan para penyintas dalam menghadapi kondisi ekstrem setelah kecelakaan yang mengerikan.
BACA JUGA:Tayang di Bioskop: Film The Marsh King's Daughter, Trauma Masa Kecil Berujung Kematian
Setelah terjadinya kecelakaan tersebut para penyintas harus beradaptasi dengan suhu di bawah nol dan badai salju tanpa persediaan medis, pemanas, bahkan makanan.
Dengan barang seadanya, mereka memanfaatkan reruntuhan pesawat sebagai perlindungan serta barang-barang terdampar untuk bertahan hidup.
Film Society of the Snow ini terjadi pada 13 Oktober 1972, dimana menunjukkan Uruguayan Air Force Flight 571 yang mengalami kecelakaan di pegunungan Andes dan juga 45 penumpang di dalamnya, termasuk juga dengan anggota klub rugby Old Christians dengan keluarga dan teman-temannya.
Naasnya imbas kecelakaan tersebut, hanya 16 orang yang berhasil bertahan hidup setelah 72 hari berjuang melawan kondisi ekstrem, segala kesulitan dan ujian hidup yang menimpa para penyintas, tiga orang, yakni Nando Parrado, Canessa, dan Antonio Vizintín.