Bagaimana Film Trilogi Before Dapat Memberikan Definisi Baru Tentang Cinta

 Bagaimana Film Trilogi Before Dapat Memberikan Definisi Baru Tentang Cinta

Trilogi before adalah film roman Amerika yang disutradarai oleh Richard Linklater.--net

SUMEKS.CO - Trilogi before adalah film roman Amerika yang disutradarai oleh Richard Linklater, dibintangi Hawke sebagai Jesse dan Delpy sebagai Caline 

Trilogi Before terdiri dari: Before Sunrise (1995) Before Sunset (2004) dan Before Midnight (2013) dinilai telah memberikan definisi baru tentang cinta.

Perlu diketahui bahwa Trilogi Before ini adalah sebuah seni sinema, yang menjadi hidup dalam trilogi di seluruh Eropa.

Dikatakan sangat menarik karena bukan hanya filmnya yang dirilis dengan selisih 9 tahun pada setiap sekuel sehingga membutuhkan waktu 18 tahun untuk trilogi ini.

BACA JUGA:Tayang di Bioskop: Film The Marsh King's Daughter, Trauma Masa Kecil Berujung Kematian

Tapi rentang waktu yang dialami karakternya, yaitu Jesse dan Celine berjalan di film ini, mereka beranjak dari usia 20-an pada Before Sunrise, 30-an pada Before Sunset dan 40-an pada Before Midnight.

Alur ceritanya sebagian besar terdiri dari monolog dan percakapan santai dengan dialog panjang antar karakter. 

Premisnya secara kontras menyoroti tentang kehidupan antara manusia, cinta, komunikasi, dan kehilangan.

Inti dari trilogi ini adalah memuat narasi dan percakapan Jesse dan Celine yang larut dalam pembicaraan yang intens dan filosofis.

BACA JUGA:Segera Tayang! Sinopsis Film Horor Korea Exhuma, Perankan Jadi Dukun Kim Go Eun Belajar dari Dukun Asli

Film ini mengkritik bagaimana cara sesama manusia berbicara, bagi mereka hal dari luar semestinya hanya penting untuk menghidupkan komunikasi, bukan malah hal dari dalam diumbar dan diceritakan ke luar. 

Kedua karakter utama ini banyak diperlihatkan mengunjungi beberapa tempat untuk sekadar jalan-jalan agar mencairkan pembicaraan mereka.

Namun di sisi lain penonton dibuat paham bahwa bukan tempat yang membuat karakternya semakin dekat, melainkan percakapan yang terjadi di setiap tempat. 

Percakapannya menarik, puitis, spesifik, dan banyak filosofi.  Mereka menunjukkan bahwa tidak perlu untuk berpura-pura menjadi nyata di dunia di mana banyak hal yang tidak nyata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: