"Dalam menghadapi musim hujan ini selain mensiagakan perahu juga menyiapkan tenda lapangan, apabila diperlukan untuk pengungsi korban banjir," ucapnya.
Masih kata Listiadi, sarana prasarana lainnya dalam menghadapi musim penghujan ini bila terjadi banjir, juga menyiapkan sejumlah pelampung-pelampung penyelamatan.
"Untuk saat ini belum ada lokasi yang mengalami banjir yang parah. Hanya banjir ringan dengan ketinggian 20-30 Cm," ujarnya.
Di Kabupaten OKI ini, lanjutnya, untuk kecamatan yang rawan terjadi banjir akibat musim penghujan adalah tedapat di kecamatan Mesuji Raya, Jejawi, Pedamaran, Tanjung Lubuk dan Kayuagung.
BACA JUGA:Di Hadapan Ribuan Masyarakat Majalengka, Prabowo: Saya akan lanjutkan program Jokowi
"Untuk lima kecamatan ini langganan terjadi banjir setiap musim penghujan," kata dia.
Maka oleh karena itu, sambung Listiadi, pihaknya telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati. Karena bisa sewaktu-waktu banjir datang.
Ditegaskan Listiadi, pihaknya mengajak para camat khususnya di wilayah yang rawan banjir agar lebih tingkatkan mitigasi untuk optimalkan peran aktif lembaga desa.
Jadi masyarakat diimbau agar lebih waspada akan bencana banjir. Apabila terjadi insiden sewaktu-waktu, yaitu banjir agar segera menghubungi BPBD.
BACA JUGA:Banjir Rawas Ilir Masih Melanda, Warga Sebut Peristiwa 1982 Akan Terulang
Sambungnya, selain waspada banjir di musim penghujan ini. Juga harus waspada terjadi longsor. Dimana bencana alam longsor rawan terjadi di wilayah bantaran Sungai.
"Jadi untuk warga yang bermukim di bantaran Sungai harus waspada dan berhati-hati. Terpenting pemukiman harus dijaga kebersihannya terutama saluran air," jelasnya.
Dia menambahkan, adapun wilayah di Kabupaten OKI yang rawan terjadi tanah longsor adalah di bantaran Sungai Lempuing yakni pemukiman di Kecamatan Lempuing. Juga di bantaran Sungai Komering tepatnya pemukiman warga di Kecamatan Tanjung Lubuk. (*)