10 Orang WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Ikuti Sidang Litmas Awal dan Litmas Integrasi

Sabtu 20-01-2024,20:58 WIB
Editor : Rahmat

MUSI RAWAS, SUMEKS.CO - Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Muara Beliti bersama dengan Balai Pemasyarakatan Musi Rawas Utara kembali laksanakan sidang Penelitian Kemasyarakatan (LITMAS) bagi 10 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Kamis 18 Januari 2024.

Litmas atau Penelitian Kemasyarakatan adalah kegiatan penelitian untuk mengetahui latar belakang kehidupan warga binaan pemasyarakatan yang dilaksanakan oleh Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Bapas.

Bertempat di Aula Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, sebanyak 10 orang WBP mengikuti sidang Litmas yang terbagi menjadi dua yakni 5 orang WBP Sidang Litmas Integrasi (asimilasi di rumah, Pembebasan Bersyarat dan Cuti Bersyarat).

Kemudian, 5 orang WBP lainnya mengikuti sidang litmas pembinaan awal oleh Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dari Bapas Musi Rawas Utara.

BACA JUGA:Jaga Kebugaran dan Kesehatan Tubuh, Pegawai Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Lakukan Senam Bersama

Litmas ini sendiri merupakan alat hukum yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi lapas untuk dapat menentukan bagaimana WBP nanti kedepannya. 

Dari hasil litmas yang dilakukan ini nantinya akan menjadi dasar pertimbangan pengusulan Hak integrasi bagi WBP terkait, baik itu dalam hal Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Bersyarat (CB), dan Cuti Menjelang Bebas (CMB), serta Asimilasi di Rumah. 

Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dalam melakukan penggalian data Litmas juga dituntut untuk memberikan dorongan bagi WBP untuk berperilaku baik selama menjalani masa pidana. 

Terlebih ketika WBP memiliki keterbatasan dalam berkegiatan. PK Bapas Musi Rawas Utara, Joan Damanik mengatakan,"Ikuti aturan, jaga diri, dan taat dalam beribadah supaya menjadi bekal yang baik untuk masa depanmu,"katanya diakhir wawancara Litmas dengan WBP. 

BACA JUGA:9 Perbuatan Bentuk Durhaka Kepada Kedua Orang Tua, Dosa Besar yang Laknatnya Disegerakan di Dunia

Selama proses penggalian data, Pembimbing Kemasyarakatan (PK) juga mengamati kondisi psikologis WBP melalui observasi dan wawancara yang mendalam,  mengingat potensi stress akibat keterbatasan dalam berkegiatan di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.

Kemudian, langkah ini ditempuh untuk menjaga WBP agar tetap memiliki optimisme dalam menjalani pembinaan.(*)

Kategori :