SUMEKS.CO - Baru-baru ini, Afrika Selatan menggungat zionazi di Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida di Gaza.
Afrika selatan di sebut sebagai Najasyi baru mengingat pemimpin yang dulu juga pernah menolong umat islam berasal dari Ethiopia yang terletak di Benua Afrika.
Kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan ini menjadi preseden pertama di ICJ mengenai dengan pengepungan di jalur Gaza.
Afrika Selatan menunjuk para pengacara dan tim hukum internasional yang ahli dibidang tersebut dalam mendukung Palestina.
Negara tersebut mengajukan gugatan dengan menyerukan agar ICJ memerintahkan Israel menghentikan operasi militer di Gaza.
Sejauh ini, Afrika Selatanlah yang dengan berani menuntut Israel lewat Mahkamah Internasional.
Meski begitu, terdapat negara yang lain juga turut mengecam agresi militer Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Kejadian menarik ini mengingatkan umat islam pada sejarah ketika seorang raja di Habasyah, Afrika menolong dakwah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi hendak melebarkan sayap dakwahnya, pemuka kafir Quraisy Makkah justru menghalang-halangi rombongan umat islam.
Didalam Makkah, para sahabat juga mendapat diskriminasi sehingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memutuskan untuk memulai hijrah.
Hijrah yang pertama adalah menuju negeri Habasyah dimana terdapat pemimpin yang terkenal adil dan berani.
Raja tersebut bergelar Najasyi dengan nama asli Ashamah bin Abjar yang merupakan ikon Afrika pertama dalam sejarah islam setelah Bilal bin Rabbah.
BACA JUGA: Istimewanya Tanaman Zaitun, Identitas Masyarakat Palestina yang Disebutkan Dalam Al-Qur’an