Petani Dan Tantangan Lumbung Pangan Di OKI

Jumat 10-11-2023,15:15 WIB
Editor : Rahmat

SUMEKS.CO - Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) selama ini mampu menyumbang ketersediaan pangan dan surplus beras. OKI juga bagian dari Lumbung Pangan Sumatera Selatan yang memiliki empat tipologi lahan pangan. Sehingga OKI selalu panen dalam setaip musim. 

Empat topologi itu adalah lahan irigasi, lahan lebak, dan lahan tadah hujan. Keistimewaan dari empat tipologi adalah OKI akan selalu panen setiap musim.

Misalnya pada saat kemarau, lahan tadah hujan baru mengelola lahan, sementara lahan lebak musim panen. Begitu juga lahan irigasi.

Dan pada saat musim hujan daerah tadah hujan panen. Dengan demikian OKI tidak mengalami kekurangan beras, melainkan surplus beras.

BACA JUGA:Kalapas Sekayu Jadi Inspektur Upacara Hari Pahlawan ke-78, Begini Amanatnya

Daerah penghasil beras di Kabupaten OKI, selain Lempuing dan Lempuing Jaya adalah Air sugihan. Pada tahun ini petani di Air Sugihan meskipun dihadapkan pada kemarau panjang elnino, tetapi tidak mengurangi semangat menggarap lahannya. Mereka menggarap lahan tipologi tadah hujan dengan sisrtem tabur benih langsung (tabela).

Sistem seperti ini dilakukan petani di setiap musim dan menghasilkan gabah 5 hingga 6 ton per hektar seperti dilansir kanal youtube Sumeks Minggu pada saat Panen raya di Air Sugihan Rabu 2 Februari 2022.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten OKI, Ir Sahrul, juga mengatakan Air Sugihan salah satu lumbung pangan dan produktivitasnya luar biasa. Bahkan sepertiga produksi padi di OKI berasal dari Kecamatan Air Sugihan.

Tantangan Lumbung Pangan Dimasa Depan

Lumbung pangan di Kabupaten OKI, terutama di wilayah Air Sugihan, jika dilihat produktifitasnya menghasilkan 5-6 ton perhektar, tentu akan lebih baik jika lahan pangan bertambah atau cetak lahan baru. Artinya surplus beras akan meningkat dan Sumsel bisa bertahan, bahkan bisa menyodok lumbung pangan nomor 3 atau 2.

BACA JUGA:Polisi Tunggu Hasil Autopsi Jasad Wanita yang Diduga OD di Kampung Baru Palembang untuk Ungkap Kematian

Yang menjadi pertanyaan, apakah lahan pangan di Air Sugihan akan tetap bertahan sebagai lumbung pangan terbesar setelah Lempuing dan Lempuing Jaya?

Pertanyaan ini bukan tanpa sebab, jika dilihat lahan pertanian tanaman pangan di Air Sugihan sudah mulai menyempit bahkan sudah 40 persen lahan pertanian tanaman pangan beralih fungsi menjadi lahan perkebunan. 

Banyak faktor yang mempengaruhi petani melakukan alihfungsi lahan pangan menjadi lahan perkebunan. 

Pertama, lahan cadangan atau lahan berkelanjutan untuk generasi petani sudah habis, sementara lahan kosong yang tadinya tidak produktif kini menjadi Hak Guna Usaha (HGU) dan koorporasi sawit.

Kategori :