Prof Iskhaq Iskandar Bicara Plagiasi Akademisi: 'Dosen Itu Harus Berintegritas, Beretika dan Gaul'

Jumat 03-11-2023,01:54 WIB
Editor : Rahmat

Apakah pelatihan dan pendampingan itu dirasa efektif? 

Cukup efektif. Buktinya, sejak Saya menjabat pada tahun 2022, hanya ada 28 guru besar di LLDIKTI 2. Dan saat ini kami memiliki 41 guru besar. Kami terus berupaya  penambahan guru besar lagi.

Dari produktifitas jurnal ilmiah, Indonesia masih kalah dari negara tetangga semisal Singapura dan Malaysia.

Ada pandangan jika hal ini karena dana riset yang disediakan untuk para akademisi kita juga minim. Bagaimana menurut Anda? 

Ya memang masih banyak yang harus kita lakukan untuk meningkatkan produktifitas akademisi-akademisi kita untuk riset dan publikasi jurnal ilmiah ini. Namun saat ini sudah jauh lebih baik.

Pendanaan juga banyak dibuka untuk para dosen.

BRIN bahkan membuka peluang sampai beberapa kali dalam setahun. Juga ada matching fund, pendanaan yang juga melibatkan pihak lain misalnya BUMN untuk mendukung riset-riset di perguruan tinggi.

Bahkan saya sering menekankan tiap universitas untuk menyediakan dana khusus untuk menunjang riset dosen-dosennya. Jadi banyak sekali peluangnya. Tidak ada alasan untuk tidak melakukan riset sebenarnya.

BACA JUGA:Gara-Gara Teliti Manusia Tidur dan Dalami QS Az-Zumar, Profesor Asal Inggris Mantap Masuk Islam

Apakah mungkin peluang-peluang itu kurang terinformasi pada para dosen dan ilmuwan kita? 

Hm….rasanya di era serba digital seperti sekarang, informasi seharusnya tidak menjadi masalah ya. 

Tapi dosen juga harus punya banyak link, relasi, kerjasama dengan dosen di perguruan tinggi lain. Jadi dosen juga harus gaul ya hahaha....

Ada keluhan jika dana-dana riset banyak terpusat di perguruan-perguruan tinggi negeri yang besar. Apa benar seperti itu? 

Oh.. tidak. Saya bisa pastikan jika semua peluang pendanaan itu terbuka bagi semua dosen. Baik dosen perguruan tinggi swasta atau negeri. Ini kompetisi yang fair.

Saya sendiri kebetulan reviewer nasional untuk itu. Jika ada dosen yang proposal risetnya tidak diterima, itu benar-benar karena masalah teknis.

Misalnya topik risetnya sudah tidak relevan atau out of date , atau penulisan proposalnya yang masih perlu diperbaiki, dan sebagainya.

Kategori :