Namun perkembangan terbaru ada dugaan bahwa terdapat cadangan emas yang sangat besar di wilayah itu. Pada tahun 2016 lalu diidentifikasi cadangan emas sebanyak 1 juta ons.
Akan tetapi berdasarkan penelitian, diperkirakan potensi emas di daerah ini untuk menghasilkan emas hingga 10 hingga 20 kali lipat dari perkiraan awalnya.
Terdapat 3 kecamatan di Kabupaten Seluma itu yang memiliki kandungan emas paling tinggi, yakni Kecamatan Ulu Alas, Ulu Talo dan Lubuk Resam.
Sehingga tidak heran jika tambang emas di Bengkulu itu akan dianggap menjadi pesaing PT Freeport di Papua.
BACA JUGA:Apa Itu Karmin yang Terkandung di Yogurt? Bahan Bakunya Menjijikan
Meskipun begitu, potensi emas itu belum dapat di ekspoitasi mulai tahun 2023 ini.
Setelah nanti tambang emas ini beroperasi maka tambang ini pasti akan lebih besar dari tambang emas sebelumnya di Lebong Tandai.
Emas di Bengkulu bukan barang baru, konon emas yang berada di puncak Monumen Nasional (Monas) berasal dari tambang emas di Bengkulu, tepatnya di Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Bengkulu Utara.
Tambang emas di Lebong Tandai beroperasi pada awal abad 20. Bermula dari zaman penjajahan VOC Belanda tahun 1910.
Kemudian setelah merdeka, bangunan peninggalan bekas pertambangan itu diambil alih oleh masyarakat setempat.
Kemudian pada tahun 1988, PT Lusang Mining memindahkan warga Desa Lebong Tandai secara paksa.
Karena perusahaan itu akan melakukan perluasan tambang di Desa tersebut.
Namun PT Lusang Mining alami kebangkrutan pada tahun 1994. Sehingga meninggalkan tambang tersebut.