Adapun puncak hujan meteor Orionid terjadi pada tanggal 22 Oktober 2023, di mana warga Bumi bisa melihat sekitar 10-20 meteor per jamnya.
2. Gerhana Matahari Cincin
Gerhana Matahari merupakan fenomena ketika Bulan melintas tepat di antara Bumi dan Matahari. Sehingga Bulan akan menghalangi cahaya Matahari yang mengakibatkan Bumi menjadi gelap.
Namun karena Bulan tidak sepenuhnya bisa menutupi Matahari, maka akan menyisakan sebuah lingkaran bercahaya yang menyilaukan atau biasa disebut dengan “cincin api”.
Lingkaran bercahaya tersebut merupakan cahaya yang berada di tepi terluar Matahari yang terlihat dari Bumi. Gerhana Matahari cincin seperti itu dapat berlangsung hingga 12 menit dan 30 detik.
Namun diperkirakan, durasi maksimumnya sekitar lima menit pada tahun ini. Tahun ini, fenomena gerhana Matahari cincin terjadi pada tanggal 14 Oktober.
3. Gerhana Bulan Sebagian
Gerhana Bulan adalah fenomena ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus.
Sehingga, cahaya Bulan tidak mendapatkan cahaya dari Matahari untuk dipantulkan ke Bumi dan Bulan menjadi lebih gelap atau redup dari biasanya.
BACA JUGA:Gerhana Matahari Dirusak Hujan Deras, Benarkah Semakin Nyata yang Disampaikan Rasulullah SAW?
Namun, gerhana Bulan sebagian yang disebut juga dengan gerhana Bulan parsial terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan tidak tepat berada di satu garis lurus.
Tidak seperti gerhana Matahari, masyarakat tidak memerlukan peralatan apa pun untuk mengamati fenomena gerhana Bulan.
Adapun gerhana Bulan sebagian ini akan terjadi pada akhir Oktober, tepatnya pada 28 Oktober 2023.