BACA JUGA:BRI UMKM Expo Brilianpreneur Bawa UMKM Kopi Tembus Pasar Internasional
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi & UMKM Kota Palembang, Parameswari menyampaikan fenomena penjualan online menggerus penjual offline karena memang sudah saatnya mengikuti era industri saat ini.
“Di era industri 4.0 ini toko offline agar tidak kalah bersaing, seharusnya mereka dapat beradaptasi dengan cara turut mengadopsi dan memanfaatkan teknologi modern dengan baik,” sampainya.
Dalam konteks toko offline, penggunaan teknologi digital dapat dimanfaatkan ke dalam operasional sehari-hari. Hal tersebut malah akan meningkatkan efisiensi, pengalaman pelanggan juga profit yang diperoleh.
“Kata pepatah segan bergalah hanyut serantau artinya segan berusaha akhirnya merugi besar,” ungkapnya.
BACA JUGA:Wujudkan UMKM Kriya Unggul Demi Indonesia Maju, BRI Dukung Pameran Kriyanusa 2023
Perubahan itu bisa saja membuat kehidupan menjadi lebih baik, namun juga sebaliknya.
Hal itu berarti harus tetap siap mengikuti perubahan kapan saja.
“Kita tidak bisa melawan dengan menghindarinya tetapi seharusnya bisa beradaptasi dengan perubahan itu,” ujarnya.
Kendati pihaknya berkeyakinan toko offline tidak akan mati, karena menawarkan pengalaman berbelanja yang nyata, yang tidak bisa didapat di toko online.
BACA JUGA:Wujudkan UMKM Kriya Unggul Demi Indonesia Maju, BRI Dukung Pameran Kriyanusa 2023
Pelanggan bisa langsung melihat, merasakan dan mecoba produk sehingga keputusan membeli itu jauh lebih besar.
Berbeda dengan toko online, dalam kasus toko online pun pelanggan seringkali berpedoman dengan hasil review pelanggan lain sebelum memutuskan untuk membeli.
“Intinya penting untuk diingat bahwa keberhasilan toko offline bergantung pada kemampuannya menyediakan pengalaman pelanggan yang luar biasa dan berbeda dari toko online,” jelasnya.
Dalam beberapa kasus, toko offline dapat memanfaatkan teknologi modern untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan.